THE ADVOCACY OF AMNESTY INTERNATIONAL IN ADDRESSING ROHINGYA REFUGEE CRISIS

Krisis pengungsi Rohingya dianggap sebagai masalah kemanusiaan yang serius dalam sejarah. Sepanjang insiden, beberapa aktor seperti negara dan aktor non-negara lainnya telah berkontribusi untuk mengatasi krisis ini. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisis proses advokasi oleh Amnesty International dalam menangani masalah krisis pengungsi Rohingya di Negara Bagian Rakhine, Myanmar. Dengan menggunakan konsep NGO people movement dan konsep Transnational Advocacy Network (TAN), penelitian ini berpendapat bahwa Amnesty International sebagai LSM advokasi menggunakan strategi people movement dengan melibatkan populasi dunia untuk menciptakan transformasi dari struktur sosial, untuk mendesak pemerintah, dan untuk mendorong perbaikan yang mempengaruhi kehidupan pengungsi Rohingya. Selain itu, proses advokasi oleh Amnesty International terhadap para pengungsi Rohingya dapat dilihat melalui politik informasi, politik simbolik, dan politik leverage. Ketika krisis terus terjadi pada tahun 2020, Amnesty International sebagai LSM 'terkemuka' yang berfokus pada masalah hak asasi manusia masih bertanggung jawab dalam melakukan tindakan mereka untuk melakukan perubahan dengan menggunakan tiga strategi utama dalam mengadvokasi masalah Rohingya, seperti penelitian, advokasi dan lobi, serta kampanye dan aksi.

Kata kunci: Advokasi, Organisasi Non-Pemerintah, Amnesty International, Rohingya, Krisis Pengungsi