PERLINDUNGAN TERHADAP KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PEKERJA PROYEK KONSTRUKSI DI PT. YASAPOLA REMAJA

Proyek konstruksi seringkali penuh risiko tinggi yang dapat merusak reputasi industri terkait keselamatan dan kesehatan kerja. Kondisi di lokasi proyek seringkali keras dan kompleks, membutuhkan tingkat stamina optimal dari para pekerja. Oleh karena itu, keselamatan kerja menjadi prioritas utama, mengingat kompleksitas masalah yang melibatkan aspek-aspek kemanusiaan, biaya, manfaat ekonomi, hukum, pertanggungjawaban, dan citra organisasi. Upaya pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam proyek konstruksi penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan sejahtera, dengan tujuan menghindari kecelakaan kerja, penyakit akibat pekerjaan, dan pencemaran lingkungan. Meskipun regulasi seperti Undang-Undang No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja sudah diterapkan, tingkat pengetahuan, pemahaman, dan implementasi K3 masih rendah di lapangan. Faktor penghambat melibatkan pandangan bahwa keselamatan dianggap mahal, pemborosan uang, dan persepsi minim akan kebutuhan keselamatan kerja. Sikap tidak nyaman terhadap penggunaan perlindungan keselamatan juga berkontribusi pada seringnya kecelakaan kerja. Diperlukan komunikasi dan kerjasama yang kuat antar pihak terkait untuk mencegah kecelakaan kerja. Studi ini menyoroti peran Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dalam PT. Yasapola Remaja, sebuah perusahaan konstruksi yang menjadikan keselamatan sebagai nilai inti. Meskipun telah dilakukan berbagai upaya peningkatan keselamatan, tantangan tetap ada, terutama terkait faktor lingkungan, keterbatasan anggaran, kurangnya tenaga medis di lapangan, dan kurangnya kesadaran pekerja. Perlunya integrasi sistem manajemen K3 sebagai perlindungan bagi para pekerja disoroti dalam penelitian ini. Keselamatan dan Kesehatan Kerja dipandang sebagai investasi untuk menciptakan lingkungan kerja yang produktif, aman, dan berkelanjutan, bukan sekadar kewajiban hukum semata.