EVALUASI KESESUAIAN LAHAN KELAPA SAWIT (ELAEIS GUINEENSIS JACQ.) DI DESA NANJUNGAN KECAMATAN PINO RAYA BENGKULU

Kelapa sawit merupakan komoditi terbaik dalam meningkatkan devisa negara. Indonesia termasuk penyumbang nomor satu yaitu sekitar 35 juta ton (54%) dari 65 juta ton produksi sawit dunia. Desa Nanjungan merupakan salah satu wilayah yang memiliki perkebunan kelapa sawit terluas (287 hektar dengan hasil mencapai 81,60 ton dengan potensi > 90 ton) di Kecamatan Pino Raya, Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu. Untuk mencapai pertumbuhan yang maksimal, maka dibutuhkan faktor-faktor yang mendukung pertumbuhan kelapa sawit di Desa Nanjungan. Tahapan penelitian yaitu dengan melakukan survei langsung untuk mendapatkan data primer dan sekunder. Dalam penentuan kelas kesesuaian lahan, konsep evaluasi lahan digunakan untuk menganalisis data, mencocokkan karakteristik lahan sebagai parameter dengan syarat lahan berdasarkan satuan lahan. Berdasarkan karakteristik lahannya, kawasan penelitian masuk ke dalam kelas kesesuaian N2 (tidak sesuai selamanya) dengan faktor pembatas curah hujan yang tinggi pada tahun 2022 yaitu 3.541,8 mm/tahun sehingga dapat menurunkan produktivitas kelapa sawit di Desa Nanjungan. Umumnya tidak dapat melakukan usaha perbaikan pada curah hujan, namun lahan bisa dimanfaatkan dengan melakukan usaha pencegahan erosi, pembuatan drainase, peremajaan tanaman kelapa sawit dan peningkatan dosis pemupukan tanaman kelapa sawit serta peralihan lahan dari tanaman kelapa sawit menjadi tanaman kakao.