PENYELESAIAN SENGKETA WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN JUAL BELI RUMAH DI SLEMAN (STUDI PUTUSAN PERKARA NOMOR 58/PDT.G/2022/PN.SMN)

Perkara Nomor 58/Pdt.G/2022/PN.Smn merupakan gugatan wanprestasi, wanprestasi adalah perbuatan cidera janji terhadap suatu perjanjian.berdasarkan gugatan tersebut Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sleman yang memeriksa dan mengadili perkara tersebut memberikan putusan berupa dikabulkan untuk sebagian dan ditolak untuk selain dan selebihnya. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap putusan tersebut. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui dan mengkaji bagaimana penyelesaian terhadap perkara wanprestasi perjanjian jual beli rumah di Sleman Perkara Nomor 58/Pdt.G/2022/PN.Smn serta untuk mengetahui tentang pertimbangan hakim dalam perkara wanprestasi ini. Adapun rumusan masalah dari perkara ini adalah : (1) Bagaimana penyelesaian sengketa wanprestasi dalam perjanjian jual beli rumah di sleman ; (2) Apa yang menjadi pertimbangan hakim dalam menyelesaikan sengketa wanprestasi dalam perjanjian jual beli rumah di sleman. Metode yang digunakan oleh penulis dalam melakukan penelitian ini adalah metode penelitian hukum normatif. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis diperoleh kesimpulan bahwa penyelesaian sengketa secara litigasi yang ditempuh oleh penggugat sudah tepat, karena penggugat telah mencoba beberapa upaya serta memberikan surat peringatan kepada tergugat, akan tetapi segala upaya yang dilakukan oleh penggugat hasilnya tetap nihil sehingga penyelesaian sengketa secara litigasi harus dilakukan. Berdasarkan pertimbangan Majelis Hakim serta bukti-bukti, pernyataan-pernyataan, serta fakta hukum yang terjadi di persidangan maka Majelis Hakim menjatuhkan putusan yang pada intinya menyatakan tergugat telah melakukan wanprestasi, membatalkan perjanjian perikatan jual beli Nomor: 58/PPJB/ASP-FM/XI/2021, menyatakan sah down payment senilai Rp. 250.000.000, - (dua ratus lima puluh juta rupiah) dan tidak dapat diambil kembali oleh tergugat, serta menghukum tergugat untuk mengembalikan obyek jual beli pada keadaan seperti semula.