PENERAPAN DIVERSI TERHADAP ANAK SEBAGAI PELAKU TINDAK PIDANA NARKOBA DI KEPOLISIAN RESOR BANTUL

Kasus penyalahgunaan tindak pidana narkoba yang melibatkan anak dalam kurun waktu satu dekade terakhir mengalami kenaikan. Hal ini jadi mengkhawatirkan dengan maraknya peredaran narkoba jenis narkotika, psikotropika, dan obat berbahaya yang telah menyebar di segala kalangan masyarakat, termasuk dikalangan generasi muda. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui upaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba serta penerapan diversi terhadap anak sebagai pelaku tindak pidana Narkoba di Polres Bantul. Metode penelitian menggunakan jenis penelitian yuridis empiris, teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan studi pustaka dengan analisis data menggunakan deskriptif analitis. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan dari tahun 2019-2023 terdapat kasus narkoba anak berjumlah 4 kasus, yang telah berhasil dilaksanakan diversi berjumlah 3 orang sedangkan hanya 1 kasus yang tidak dapat di diversi. Upaya polres bantul dalam penanggulangan penyalahgunaan narkoba menggunakan upaya pre-emtif (pembinaan), upaya preventif (pembinaan), dan upaya represif (penindakan). Penerapan diversi yang dilakukan oleh Polres Bantul terhadap anak sebagai pelaku tindak pidana narkoba, yakni dilakukan melalui musyawarah selama anak tersebut tidak ada catatan kriminal, bukan sebagai pengedar, dan bukan merupakan pengulangan tindak pidana. Penyidik akan mengupayakan diversi atas permintaan keluarga yang didampingi oleh BAPAS, Kejaksaan, LPKA, dan perwakilan RT/RW.