AJENG PRAMUDIA WARDANI (2024) KAJIAN HUJAN KRITIS PADA KASUS BANJIR BANDANG MENGGUNAKAN PARAMETER WORKING RAINFALL DAN CURAH HUJAN 1 JAM. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (631kB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (257kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (9kB)
Bab I.pdf
Download (182kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (488kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (304kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (10kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (146kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (3MB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (505kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (6MB)
Abstract
Banjir bandang dapat dipicu oleh intensitas hujan yang tinggi dengan durasi kejadian pendek. Balai Teknik Sabo telah mengeluarkan garis kritis (critical line) sebagai pedoman pemantauan resiko banjir bandang. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi garis kritis tersebut jika diterapkan terhadap kasus banjir bandang di Pulau Jawa. Penelitian ini menggunakan 55 kasus kejadian banjir bandang yang terjadi di Pulau Jawa dari tahun 2019-2023 dari website BNPB. Parameter hujan kritis yang digunakan adalah Working rainfall dan hujan jam-jaman (hourly rainfall). Data hujan yang digunakan pada penelitian ini yaitu data hujan jam-jaman berbasis satelit GPM. Data hujan satelit GPM dikoreksi menggunakan data hujan pada stasiun Jatiroke kasus kejadian banjir Sumedang 2022. Evaluasi dilakukan menggunakan analisis probabilitas metode Bayesian. Pada penelitian ini rerata kejadian banjir bandang di Pulau Jawa dari tahun 2019-2023 memiliki working rainfall sebelum dikorelasi sebesar 31,9 mm dan working rainfall sesudah dikorelasi sebesar 100 mm, rerata kejadian banjir bandang di Pulau Jawa dari tahun 2019-2023 memiliki hourly rainfall sebelum dikorelasi sebesar 9,4 mm dan hourly rainfall sesudah dikorelasi sebesar 8,2 mm. Frekuensi kejadian tertinggi sebelum dikorelasi pada level 1 sebesar 45 data, sedangkan sesudah dikoreksi pada level 3 sebanyak 47 data. Probabilitas tertinggi kejadian banjir bandang sebelum dikorelasi pada level 2 sebesar 0,40, sedangkan sesudah dikorelasi level 3 sebesar 0,96.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Working rainfall, hourly rainfall, critical line |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil S1 |
Depositing User: | Yuliana Ramawati |
Date Deposited: | 06 Jun 2024 02:41 |
Last Modified: | 06 Jun 2024 02:41 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/45575 |