EVALUASI BANGUNAN TAHAN GEMPA PADA RUMAH HASIL PROGRAM BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN SWADAYA (BSPS) DI KOTA PALEMBANG

Pemerintah memberikan bantuan kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) melalui Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, bangunan tersebut masih harus memenuhi persyaratan minimum tertentu agar dapat digunakan sebagai tempat tinggal. Direktur Jenderal Cipta Karya mengatur sejumlah peraturan, termasuk persyaratan teknis konstruksi tahan gempa. Selama implementasi, ditemukan bahwa banyak rumah tidak mematuhi persyaratan teknis dari rekomendasi ini. Salah satu tempat terjadinya bencana alam seperti gempa bumi dan banjir adalah Kota Palembang. Gempa bumi dahsyat yang melanda Cianjur pada tahun 2022 meninggalkan dampak kerusakan yang luas. Berdasarkan kondisi diatas, maka pada penelitian ini membahas mengenai evaluasi bangunan tahan gempa dengan menggunakan metode observasi dan identifikasi secara langsung di lapangan mengunakan parameter identifikasi yang mengacu pada pedoman teknis bangunan tahan gempa. Penelitian ini diarahkan untuk mengetahui presentase tingkat kesesuaian struktur dengan pedoman teknis bangunan tahan gempa. Hasil penelitian ini terdapat 67 % rumah yang sesuai dengan pedoman teknis bangunan tahan gempa dan terdapat 33% rumah yang kurang sesuai dengan pedoman teknis bangunan tahan gempa, kemudian terdapat 86,33% rumah dengan tingkat kerentanan rendah terhadap gempa dan 13,33% rumah dengan tingkat kerentanan sedang terhadap gempa. Dengan hasil tingkat keseuaian lebih besar dari persentase kurang sesuai dapat dikatakan bahwa peraturan untuk membangun rumah Program BSPS sesuai dengan pedoman teknis bangunan tahan gempa.