DYAS AYUDA DRIATAMA (2024) TATA KELOLA KOLABORASI MELALUI GERAKAN MASYARAKAT DALAM PENANGANAN KASUSSTUNTING DI YOGYAKARTA. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (808kB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (247kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (88kB)
Bab I.pdf
Download (654kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (183kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (422kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (13kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (260kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (129kB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (456kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
Abstract
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor dominan determinan stunting, tata kelola kolaborasi yang dilakukan Pemerintah Kota Yogyakarta dalam menangani stunting, dan partisipasi masyarakat dalam bentuk gerakan masyarakat yang terbentuk dalam penanganan stunting di Kota Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitan ini menjelaskan bahwa stunting menjadi salah satu permasalahan yang belum selesai di Kota Yogyakarta. Hal tersebut karena masih adanya kasus stunting yang tinggi di beberapa daerah kemantren di Kota Yogyakarta. Adapun faktor dominan determinan stunting adalah Ibu Hamil KEK (Kurang Energi Kronis) dan merokok. Tata kelola kolabarasi Pemerintah Kota Yogyakarta atau dalam hal ini adalah Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta telah berkolaborasi dengan berbagai pihak baik dari sektor pemerintah, sektor akademisi, sektor usaha, serta sektor masyarakat madani. Sektor-sektor tersebut ikut terlibat dalam penanganan stunting yang berupa inovasi gerakan masyarakat yakni gerakan masyarakat Segoro Bening ( Semangat Gotong Royong Bebas Dari Stunting ) yang dipelopori oleh Pemerintah Kemantren Wirobrajan dan Ceting Buhari (Cegah Stunting 1000 Hari) yang dipelopori oleh Kemantren Gedongtengen. Selain adanya gerakan masyarakat, Pemerintah Kota Yogyakarta juga telah membentuk TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) yang melakukan sesi diskusi dua minggu sekali antara beberapa instansi terkait. Meskipun begitu, masih terdapat beberapa kendala dalam penanganan tersebut. Kendala yang dimaksud adalah terkadang masyarakat tidak disiplin dalam mengikuti arahan dari Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, serta kesalahpahaman komunikasi dalam implementasi di lapangan dalam penanganan stunting.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Stunting, Collaborative Governance, Community Movement |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > Ilmu Pemerintahan S1 |
Depositing User: | Yuliana Ramawati |
Date Deposited: | 29 May 2024 04:09 |
Last Modified: | 29 May 2024 04:09 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/45628 |