ANALISIS PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) PADA KANTOR KELURAHAN SELOPAMIRO MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN PYTHON

Indonesia, yang terletak di garis khatulistiwa, memiliki potensi energi surya yang melimpah. Intensitas radiasi matahari rata-rata mencapai 4.8 kWh/m per hari di seluruh wilayah, menjadikannya potensi energi terbarukan yang sangat besar. Dalam konteks peningkatan kebutuhan listrik di Indonesia setiap tahunnya, pemanfaatan energi surya menjadi relevan karena dapat meningkatkan kemakmuran masyarakat sekaligus mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, seperti pemanasan global akibat pembakaran bahan bakar fosil. Meskipun transisi dari energi konvensional ke energi terbarukan memiliki tantangan, seperti biaya investasi yang lebih tinggi dan kebutuhan akan tenaga ahli dalam pengembangan teknis energi terbarukan, namun di setiap wilayah di Indonesia terdapat potensi untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Sebagai contoh, perancangan PLTS di Kantor Kelurahan Selopamioro menunjukkan potensi besar. Diperkirakan PLTS mampu menghasilkan energi sebesar 4.661,415 kWh/tahun dengan investasi sekitar Rp. Rp 64.440.676. Dengan pemasangan PLTS, dapat menyuplai 49,94 % kebutuhan rata-rata pemakaian energi harian pada kantor kelurahan Selopamioro Oleh karena itu, pemasangan PLTS di Kantor Kelurahan Selopamioro adalah langkah yang bijak karena dapat mengurangi biaya listrik bulanan dan juga membantu meningkatkan kemandirian energi di kantor kelurahan Selopamioro.