KEBIJAKAN KEAMANAN FILIPINA DALAM SENGKETA WILAYAH LAUT CINA SELATAN PADA MASA RODRIGO DUTERTE

Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai latar belakang dari konstruksi pemikiran Rodrigo Duterte dalam membuat keputusan maupun kebijakan keamanan pada sengketa wilayah Laut Cina Selatan 2016-2022. Guna menjelaskan masalah ini, penulis menggunakan Teori Konstruktivismedalam menjabarkan fenomena yang terjadi. Penelitian ini ditulis menggunakan metode deskriptis kualitatif dengan teknik pengumpulan data deskriptif berupa gambar atau kata-kata dari literature, jurnal penelitian, dokumen, berita dari media masa ataupun elektronik yang relevan dengan penelitianini. Temuan dalam penelitian ini menjelaskan bahwa konstruksi pemikiran Rodrigo Duterte dipengaruhi karena pengaruh identitas Rodrigo Duterte, rasa anti-kolonialisme, dan perbedaan pandangan dengan Amerika Serikat. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai perbedaanserta perubahan dari kebijakan-kebijakan tersebut.