EVALUASI BOTTOM ASH PADA PERFORMANCE SELF-HEALING BETON YANG KOROSI MENGGUNAKAN NDT METHOD

Beton merupakan bahan bangunan yang paling banyak digunakan dalam pembangunan konstruksi, dalam hal ini beton menjadi penyebab emisi gas rumah kaca atau pemanasan global. Beton ramah lingkungan menjadi salah satu alternatif masalah untuk menyelamatkan lingkungan dan pemanasan global, dengan menggunakan limbah yang berasal dari bahan sisa industri seperti bottom ash. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sifat mekanik pada beton campuran bottom ash dengan variasi 10%, 20%, dan 30% yang dicampur oleh bakteri bacillus subtillis sebanyak 10 ml. Akselerasi korosi dilakukan pada benda uji selama 48, 96, dan 168 jam untuk mengetahui ketahanan benda uji melalui metode NDT. Metode NDT (Non-Destructive Testing) digunakan untuk mengevaluasi dan pemantauan kondisi beton. Metode NDT terbukti dapat menginspeksi kualitas beton terutama korosi pada beton bertulang. Metode NDT yang digunakan yaitu resistivity dan impact echo. Nilai resistivity dan impact echo sangat dipengaruhi oleh lama durasi akselesari korosi. Semakin lama waktu durasi maka tingkat korosi akan semakin meningkat. Nilai frekuensi pada impact echo dan nilai resistivity akan menurun seiring dengan meningkatnya korosi, hal ini disebabkan pengujian impact echo secara tidak langsung dapat mendeteksi atau menunjukkan kondisi pada beton melalui gelombang frekuensi dan resistivity dapat mengetahui kondisi beton terhadap korosi. Upaya mendeteksi kerusakan pada beton dengan menggunakan metode NDT sangat diperlukan sehingga dapat mengetahui kerusakan dini pada bangunan struktur.