PERENCANAAN INSTALASI LISTRIK GEDUNG RUMAH SAKIT BUDI MULIA

Gedung Rumah Sakit merupakan fasilitas Kesehatan yang membutuhkan perhatian khususnya terkait perencanaan dan pengoperasian instalasi kelistrikannya. Perencanaan Instalasi Listrik adalah bagian terpenting yang meliputi tata letak alat-alat operasional yang menggunakan tenaga listrik , dengan memperhitungkan arus, daya, dan hambatan supaya penggunaan energi listrik bisa efisien dan berjalan dengan baik. Perencanaan Instalasi Listrik pada sebuah bagunan harus sesuai dengan peraturan yang telah di standarisasi oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN) dengan menerbitkan Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2011 sebagai panduan dalam perencanaan instalasi listrik. Pada gedung dengan kapasitas yang besar biasanya membutuhkan energi listrik yang cukup besar, oleh karena itu, perencanaan dan pendistribusian energi listrik harus diperhitungkan sebaikbaiknya. Agar kebutuhan energi listrik dapat terpenuhi dengan baik dan sesuai dengan panduan yang berlaku. Pada perencanaan instalasi listrik gedungrumah sakit Budi Mulia mengunakan standar kelistrikan diantaranya, SNI, PUIL 2011 dan permenkes No. 40 tahun 2022 serta standar kelistrikan internasional. Berdasarkan peracangan instalasi listrik yang dilakukan pada Gedung Rumah Sakit Budi Mulia diperoleh kebutuhan beban daya semu (S) tersambung sebesar 1250,2 KVA dan daya aktif (P) sebesar 1065,1 KW. Setelah dikalikan dengan faktor keserempakan diperoleh nilai beban semu (S) normal sebesar 686,9 KVA dan daya aktif normal (P) sebesar 585,5 KW. Sementara nilai daya reaktif sebelum perbaikan faktor daya diperoleh 378,0 KVAR dengan nilai cos ? 0,85 sedangkan setelah dilakukan perbaikan faktor daya diperoleh 283,4 KVAR dengan nilai cos ? 0,9. Maka kapasitor yang dipakai 6 unit kapasitor bank dengan kapasitas 12,5 KVAR. Sumber listrik yang dipakai berasal dari PLN sebesar 555 KVA dan genset dengan kapasitas 630 KVA. Untuk sistem proteksi petir gedung menggunaan penangkal petir konvensional.