ARFA MAULANA KUSUMAWIJAYA (2024) ANALISIS KOROSI BETON DENGAN SILICA FUME DAN BOTTOM ASH MENGGUNAKAN NDT METHOD. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (4MB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (311kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (763kB)
Bab I.pdf
Download (34kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (959kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (84kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (174kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (3MB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (2MB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (8MB)
Abstract
Korosi beton bertulang menyebabkan kegagalan struktur dan penurunan daya layan struktur. Kegagalan struktur tercermin sebagai perubahan dalam daya dukung, defleksi, resistivitas, dan frekuensi resonansi sistem. Penggunaan limbah industri seperti silica fume dan bottom ash meningkatkan kinerja korosi beton bertulang, sekaligus mengurangi biaya dan mengurangi dampak lingkungan dibandingkan dengan semen Portland. Metode non-destruktif (NDT) telah terbukti berguna untuk evaluasi probabilitas korosi beton. Penelitian ini mengkaji kinerja mekanik dan ketahanan korosi dengan mengganti 8persen, 10persen, dan 12persen silica fume (SF) dari berat semen dan bottom ash (BA) juga disubstitusikan sebagai agregat halus sebanyak 10persen, 20persen, dan 30persen. Pengujian kuat tekan dan kuat lentur menjadi parameter utama terkait sifat mekanik, sementara analisis korosi ditetapkan untuk kinerja ketahanan dari akselerasi korosi selama 48, 96, dan 168 jam melalui evaluasi NDT. Studi mikrostruktur melalui SEM dan XRD juga dilakukan untuk melihat pengaruh korosi pada beton. Hasil kuat tekan beton dengan campuran SF dan BA lebih rendah dibandingkan beton normal. Kekuatan lentur benda uji yang terpengaruh korosi seiring waktu menunjukkan penurunan hasil kuat lentur akibat retak korosi. Nilai resistivity sebelum terkorosi menunjukkan rentang nilai 50-100 k?.cm pada beton campuran SF dan BA, sedangkan beton memiliki rentang nilai 10-50 k?.cm. Nilai frekuensi beton normal berkisar antara 8085,9 Hz-11787,1 Hz, sedangkan pada beton campuran SF dan BA berkisar antara 10380,9 Hz-19736,3 Hz. Setelah terkorosi, nilai resistivity dan frekuensi mengalami penurunan signifikan seiring dengan lama waktu akselerasi korosi. Dari evaluasi NDT dan mikrostruktur, spesimen BC2 dengan kadar persentase 10persen SF dan 20persen BA menunjukkan kinerja durabilitas korosi terbaik.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Concrete, Corrosion, NDT, Silica fume, Bottom ash |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil S1 |
Depositing User: | Aidilla Qurotianti |
Date Deposited: | 05 Jun 2024 07:37 |
Last Modified: | 05 Jun 2024 07:37 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/46117 |