PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH STEEL SLAG SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR TERHADAP CAMPURAN ASPAL BERGRADASI SENJANG DENGAN PERENDAMAN AIR LAUT

Pekerasan jalan yang berada di pesisir pantai khususnya Negara Indonesia sering terjadi kerusakan yang diakibatkan naiknya air laut yang menggenangi perkerasan jalan, sehingga menyebabkan kinerja pada perkerasan jalan mengalami penurunan. Penelitian ini menggunakan variasi kadar penambahan steel slag 0%, 25%, 50%, 75 persen dan 100 persen dalam campuran aspal bergradasi senjang sebagai pengganti agregat kasar tertahan 3/8� dan mengacu spesifikasi Bina Marga (2010) revisi 3. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisis steel slag, kadar aspal optimum yang digunakan dalam campuran aspal bergradasi senjang (HRS-WC) dan pengaruh penggunaan limbah steel slag sebagai pengganti agregat kasar terhadap campuran aspal bergradasi senjang dengan perendaman air laut. Perendaman campuran aspal menggunakan durasi rendaman 24 jam dengan rendaman air laut dan membandingkan dengan perendaman air tawar terhadap karakteristik Marshall. Hasil penelitian menunjukan bahwa kadar aspal optimum yang digunakan sebesar 7,25 persen . Ditinjau pada karakteristik Marshall penggunaan variasi steel slag dengan perendaman air laut pada nilai density,VFA, VMA, Stability, Flow dan MQ memenuhi spesifikasi kecuali nilai VIM pada variasi penambahan steel slag 75 persen dan 100 persen. Pengaruh pengunaan steel slag sebagai pengganti agregat kasar dengan perendaman air laut mempengaruhi karakteritik Marshall, dan menghasilkan penurunan pada nilai VIM, VMA, Stability, dan Flow dibandingan dengan perendaman air tawar.