STUDI FARMAKOEPIDEMIOLOGI ANTIPSIKOTIK PADA PASIEN SKIZOFRENIA RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH GAMPING

Skizofrenia merupakan gangguan mental serius yang memengaruhi pemikiran, perasaan, dan perilaku seseorang. Studi epidemiologi pada tahun 2018 menunjukkan peningkatan drastis dalam prevalensi Skizofrenia di Indonesia, mencapai 3% hingga 11%, dibandingkan dengan data tahun 2013 yang hanya sekitar 0,3% hingga 1%. Di wilayah DI Yogyakarta, prevalensi rumah tangga dengan anggota yang mengalami Skizofrenia mencapai 10,4% per 1000 rumah tangga. Prevalensi skizofrenia yang cukup besar mengindikasikan perlunya pengobatan untuk para penderita. Pengobatan skizofrenia sering melibatkan penggunaan antipsikotik untuk mengendalikan gejala psikotik. Namun, penggunaan antipsikotik ini juga dapat menimbulkan risiko efek samping dan mempengaruhi kualitas hidup pasien. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui penggunaan antipsikotik dan efektifitas terapi antipsikotik pada pasien Skizofrenia di RS PKU Muhammadiyah Gamping.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan proses pengambilan data secara retrospektif melalui rekam medik pasien. Pengambilan sampel penelitian berupa pasien yang terdiagnosis skizofrenia dan mendapatkan terapi antipsikotik yang menjalani rawat jalan di RS PKU Muhammadiyah Gamping periode Januari-Maret 2023. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 42 pasien. Analisis data dilakukan secara deskriptif.menggunakan Microsoft Excel.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi obat yang paling banyak digunakan oleh pasien adalah kombinasi 2 obat antara obat atipikal dan atipikal, yaitu Risperidone-Clozapin dengan persentase sebesar 29%. Obat lain yang paling sering digunakan oleh pasien dalam penelitian ini adalah trihexyphenidyl dengan persentase sebesar 69%. Efektivitas hasil terapi yang digunakan oleh pasien menunjukkan hasil tidak efektif dengan persentase 73,8% dari total pasien.