PENERAPAN STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERKAIT PELAYANAN KEFARMASIAN RUMAH SAKIT AMC MUHAMMADIYAH DI YOGYAKARTA

Penerapan pelayanan kefarmasian oleh apoteker kepada pasien secara tidak langsung akan meningkatkan outcome terapi dan mengurangi efek samping obat. Kepuasan pasien juga akan mempengaruhi jumlah kunjungan pasien serta menciptakan persepsi masyarakat terkait citra rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pelayanan kefarmasian dan tingkat kepuasan pasien Rumah Sakit AMC Muhammadiyah di Yogyakarta berdasarkan pedoman Permenkes Nomor 72 Tahun 2016. Penelitian ini dirancang menggunakan penelitian non-eksperimental secara deskriptif-analitik dengan pendekatan cross sectional mengenai penerapan standar pelayanan kefarmasian dan tingkat kepuasan pasien. Pengambilan data menggunakan metode survey dan wawancara langsung. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah apoteker dan pasien yang telah mendapatkan pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit AMC Muhammadiyah Yogyakarta. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner penerapan standar pelayanan kefarmasian dan dimensi kepuasan SERVQUAL(reliability, responsiveness, empathy, tangibles, assurance). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit AMC Muhammadiyah aspek pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai mendapatkan persentase 95,83%, aspek pelayanan farmasi klinik dengan persentase 82%, dan sumber daya kefarmasian sudah baik namun belum 100%. Hasil tingkat kepuasan pasien sudah sangat puas dengan persentase 82,16%. Kesimpulan penelitian ini adalah pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit AMC Muhammadiyah termasuk kedalam kategori baik sedangkan tingkat kepuasan pasien di RS AMC Muhammadiyah masuk kedalam kategori sangat puas.