POLA REKRUTMEN PARTAI AMANAT NASIONAL DALAM PENENTUAN CALEG PEREMPUAN PADA PEMILIHAN LEGISLATIF TAHUN 2019 DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Skripsi berjudul Pola Rekrutmen Partai Amanat Nasional Dalam Penentuan Caleg Perempuan Pada Pemilihan Umum Legislatif Di Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2019. Latar belakang penentuan Caleg perempuan pada partai politik yang akan maju pada pemilihan umum legislatif ialah dikarenakan adanya kewajiban sistem kuota 30% yang telah diatur dalam sejumlah undang-undang yang harus dipenuhi oleh setiap partai politik. Peraturan sistem kuota bagi perempuan dini dimaksudkan oleh pemerintah agar perempuan juga memiliki hak politik untuk menyuarakan aspirasi kaumnya. Setiap partai politik tentunya memiliki culture tersendiri dan mekanisme serta pola yang berbeda dengan partai politik lainnya dalam melakukan rekrutmen Calegnya. PAN ialah partai lama yang mampu menduduki kursi DPRD DIY dalam Pileg 2019 sebanyak 7 kursi dan 2 diantaranya adalah kursi milik perempuan. Rumusan masalah dalam skripsi ini ialah bagaimana pola rekrutmen PAN dan faktor apa saja yang mempengaruhi keterwakilan perempuan dalam penentuan Caleg perempuan pada pileg 2019.
Metode penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif, Lokasi penelitian ini adalah di DPW PAN DIY dimana dengan 7 subjek penelitian yaitu ketua fraksi PAN, Sekretaris DPW PAN DIY, Kepala pengembangan kader, Caleg terpilih, Caleg tidak terpilih, Incumbent terpilih, dan Incumbent tidak terpilih. Jenis data penelitiannya adalah data primer dan data sekunder dengan teknik pengumpulan data wawancara dan dokumentasi. Serta teknik analisa data yang digunakan ialah reduksi data, penyajian data, dan verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola rekrutmen PAN ini dilihat dari pekerjaan, usia, jenis kelamin, pengalaman politik, dan pendidikan. Dimana pada bab usia dan pendidikan PAN menerapkan sistem scoring. PAN dalam melakukan rekrutmen Calegnya menjelang Pileg 2019 menggunakan pola terbuka, tertutup dan affirmative action. Pola terbuka ditujukan kepada seluruh masyarakat yang telah berkontribusi untuk PAN untuk bisa mencalonkan dirinya menjadi wakil rakyat. Pola tertutup ditujukan kepada seluruh kader PAN jika ingin mencalonkan dirinya sebagai wakil rakyat. Sedangkan affirmative action yaitu kekhususan yang diberikan oleh PAN untuk Caleg perempuan berupa kuota 30