PENGARUH PERUBAHAN IKLIM TERHADAP EROSI PADA DAS SERANG

Air dan tanah adalah sumber daya fundamental bagi kehidupan manusia. Namun, pertumbuhan penduduk yang cepat di Indonesia serta kurangnya kesadaran akan pelestarian sumber daya alam telah mempercepat kerusakan pada Daerah Aliran Sungai (DAS). Penelitian ini dilakukan di Bendung Pekik Jamal yang berada di kawasan Granti Wetan, Ngestiharjo, Kecamatan Wates, Kabupaten Kulon Progo, DIY. Sungai Serang merupakan sungai yang bermuara di daerah wisata Pantai Glagah yang di sekitarnya terdapat wisata Laguna dan pertambangan pasir sehingga penting dilakukan penelitian guna mengetahui klasifikasi erosi berada pada tingkatan rawan atau tidak. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode USLE yang relatif efektif dan mudah digunakan di daerah yang memiliki faktor utama penyebab erosi yaitu hujan dan aliran permukaan. Selain itu, nilai SPI juga digunakan untuk mengetahui pengaruh perubahan iklim terhadap erosi yang terjadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada DAS Serang terjadi peningkatan erosi sebesar 33,12 persen dari tahun 2008 sampai tahun 2022 dengan klasifikasi masih masuk ke dalam kelas "Ringan". Sedimen yang dihasilkan pada DAS Serang dengan titik outlet bendung Pekik Jamal mengalami peningkatan sebesar 7,63 persen dari tahun 2008 sampai tahun 2022. Perubahan iklim atau nilai SPI terhadap erosi pada DAS Serang tidak memiliki pengaruh yang signifikan berdasarkan trendline grafik nilai SPI dan laju erosi.