HUBUNGAN PERILAKU SLEEP HYGIENE TERHADAP KUALITAS TIDUR REMAJA

Latar belakang: Tidur merupakan kebutuhan utama semua orang. Tidur sangat diperlukan oleh remaja untuk proses pertumbuhan dan perkembangan. pada tahun 2018 sebanyak 62,9% remaja di Indonesia mengalami gangguan tidur, dan jenis gangguan tidur yang paling umum adalah gangguan transisi bangun-tidur. Remaja memiliki kualitas tidur yang buruk, yaitu kurang dari 7 jam setiap malamnya. Buruknya kualitas tidur pada remaja disebabkan oleh buruknya Sleep hygiene. Remaja dengan Sleep hygiene yang buruk dapat mengalami kurang tidur sehingga membuat mengantuk di siang hari. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan perilaku Sleep hygiene terhadap kualitas tidur pada remaja Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian non eksperimen dengan metode kuantitatif menggunakan cross-sectional dengan analisis univariate dan bivariate. Populasi yang digunakan adalah remaja usia 17-18 tahun SMA Negeri 1 Sewon 720 siswa. Sampel 90 siswa dengan perhitungan rumus Slovin. Analisa data dilakukan dengan uji statistik menggunakan Uji Spearman Rank. Instrumen yang digunakan meliputi Sleep Hyigiene Index (SHI) dan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Hasil: Hasil uji Spermen Rank menunjukkan adanya hubungan dan menunjukkan hasil positif antara tingkat Sleep hygiene dengan kualitas tidur remaja dengan hasilp-value sebesar 0,000 (p value 0,000 < 0,05) dan nilai koefisien korelasi sebesar 0,812 Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara Sleep hygiene dengan kualitas tidur remaja.