FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI CABAI RAWIT DI KAPANEWON PAKEM KABUPATEN SLEMAN

Salah satu tanaman hortikultura yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi adalah cabai. Cabai merupakan komoditi hortikultura yang sangat dibutuhkan oleh orang hampir di seluruh lapisan Masyarakat. Tingginya permintaan pasar menjadikan cabai komoditas yang banyak dibudidayakan oleh petani karena mampu memberikan pendapatan yang tinggi bagi petani yang membudidayakannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis biaya produksi, pendapatan, dan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usahatani cabai di Kapanewon Pakem Kabupaten Sleman. Penelitian dilakukan di Kapanewon Pakem Kabupaten Sleman, DIY dengan jumlah responden sebanyak 50 orang dari 5 kelompok tani. Penentuan lokasi penelitian ditentukan dengan metode Purposive Area atau secara sengaja dengan mempertimbangkan bahwa Kapanewon Pakem merupakan sentra penghasil cabai terbanyak di Yogyakarta. Data yang didapat di analisis menggunakan metode analisis secara kuantitatif menggunakan excel dan fungsi produksi Cobb Douglas dengan SPSS kemudian dijelaskan secara kualitatif. Hasil analisis menunjukan bahwa rata-rata produksi cabai di Kapanewon Pakem sebesar 670,66 kg dengan rata-rata pendapatan sebebsar Rp14.002.019 dalam satu kali musim panen. Faktor-faktor produksi yang mempengaruhi produksi cabai di Kapanewon Pakem adalah luas lahan dan pupuk, sedangkan faktor-faktor produksi yang tidak berpengaruh nyata dalam kegiatan usahatani cabai adalah bibit, pestisida, dan tenaga kerja.