PENGARUH PERUBAHAN IKLIM TERHADAP DEBIT BANJIR PADA DAS WINONGO DI BENDUNG TANJUNG

Perubahan iklim telah menjadi masalah besar di seluruh dunia. Salah satu dampak perubahan iklim adalah bencana banjir, kekeringan wilayah, perubahan karakteristik hujan, dan pemanasan iklim. DAS disebut juga daerah Aliran sungai yang berfungsi menampung, menyimpan dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke laut secara alami. DAS yang tidak mampu menyalurkan air yang di hujanakan mengakibatkan banjir. Dalam penelitian ini, dilakukan analisis debit banjir pada DAS Winongo dengan menggunakan metode Hidrograf Satuan Sintetik (HSS) Nakayasu dan Gamma 1. Metode HSS Nakayasu dan Gamma 1 digunakan untuk menganalisis hidrograf banjir berdasarkan curah hujan harian, luas DAS dan panjang sungai utama. Hasil Analisis debit banjir dengan metode HSS Nakayasu dan Gamma 1 akan dilakukan korelasi dengan nilai SPI (Standardized Precipitation Index). Hasil nilai debit puncak pada metode HSS Nakayasu untuk kala ulang 2 tahun sebesar 127,01 m3/detik, 5 tahun sebesar 153,47 m3/detik, 10 tahun sebesar 169,50 m3/detik, 25 tahun sebesar 188,60 m3/detik, 50 tahun sebesar 202,00 m3/detik dan 100 tahun sebesar 214,94 m3/detik. Sedangkan hasil nilai debit puncak untuk HSS Gamma 1 kala ulang 2 tahun sebesar 75,29 m3 /detik, 5 tahun sebesar 95,25 m3 /detik , 10 tahun sebesar 107,35 m3 /detik, 25 tahun sebesar 121,76 tahun, 50 tahun sebesar 131,87 m3 /detik, dan 100 tahun sebesar 141,63 m3 /detik. Perubahan iklim mempengaruhi debit kala ulang pada DAS Winongo, dimana korelasi R2 sebesar 0,4356 menunjukan hubungan yang cukup berpengaruh yaitu 43,56% hubungan antara SPI dan debit.