DAMPAK PERJANJIAN INDONESIA-AUSTRALIA COMPREHENSIVE ECONOMIC PARTNERSHIP AGREEMENT (IA-CEPA) TERHADAP IMPOR DAGING SAPI DARI AUSTRALIA TAHUN 2020-2023

Perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) telah membawa kedua negara menuju kerjasama yang lebih baik serta memajukan perdagangan internasional dengan kebijakan yang saling menguntungkan. Perjanjian yang telah diresmikan sejak tahun 2020 ini memberikan berbagai dampak hingga tahun 2023, terutama pada kegiatan impor daging sapi dari Australia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak perjanjian tersebut terhadap kegiatan impor daging sapi Australia dari tahun ke tahun, serta implikasinya kepada sektor peternakan sapi lokal di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah library research, dengan meneliti sumber-sumber seperti buku, jurnal, artikel, website resmi, dokumen resmi, dan berbagai media lainnya yang relevan dengan topik pembahasan. Berdasarkan hasil analisa, perjanjian IA CEPA memberikan beberapa keuntungan bagi kedua negara dalam sistem pelaksanaannya, salah satunya adalah penghapusan tarif sebesar nol persen. Penghapusan tarif ini menyebabkan barang dari Australia maupun Indonesia dapat masuk ke dalam negara tanpa dikenai biaya bea masuk. Setelah kebijakan tersebut diberlakukan, impor daging sapi mengalami kenaikan yang tidak signifikan disebabkan karena adanya beberapa faktor di luar perjanjian. Kenaikan impor ini memberikan dampak terhadap kedua negara. Selain itu, masuknya daging sapi impor dalam jumlah banyak juga membawa dampak negatif bagi peternak sapi lokal di Indonesia.