PENGARUH PERUBAHAN TATA GUNA LAHAN TERHADAP DEBIT PUNCAK HIDROGRAF SATUAN SINTETIK SNYDER PADA SUB DAS MENDUT, DAS PROGO

Daerah aliran Sungai (DAS) adalah habitat alami yang terbatas oleh punggung bukit. DAS Progo adalah daerah aliran sungai yang mencakup bagian dari Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan semakin banyaknya penduduk yang meningkat dari tahun ke tahun, maka akan berdampak pada meningkatnya kebutuhan lahan. Jadi upaya yang dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhannya adalah dengan mengubah penggunaan lahan menjadi non-hutan. DAS Progo merupakan salah satu dari DAS kritis di Indonesia. Fungsinya seharusnya adalah untuk menampung, menyimpan, dan mengalirkan air hujan, tetapi tidak beroperasi sebagaimana yang diharapkan. Hal ini terlihat dari situasi lapangan dimana selama musim kemarau, debit air menjadi kecil, sementara pada musim penghujan, debitnya menjadi besar.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perubahan tata guna lahan terhadap debit puncak hidrograf satuan sintetik Snyder dan menganalisis perbandingan hidrgraf satuan dan hidrograf satuan sintetik Snyder. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode hidrograf satuan sintetik Snyder dan diuji validasinya dengan koefisien korelasi. Hasil dari penelitian ini didapatkan pada tahun 2015 koefisien Ct sebesar 1,2 dan koefisien Cp sebesar 0,9, sedangkan pada tahun 2017 koefisien Ct sebesar 1,1 dan koefisien Ct sebesar 0,95. Selain koefisien Ct dan Cp pada penelitian ini juga didapatkan kenaikan pada debit puncak hidrograf satuan sintetik Snyder sebesar 3,77 m3/detik.