DURABILITAS DINAMIS TANAH LEMPUNG YANG DISTABILISASI DENGAN GEOPOLIMER FLY ASH

Tanah lempung ekspansif merupakan tanah yang memiliki kembang susut yang tinggi saat terjadi perubahan kadar air. Tanah lempung memiliki karakteristik kembang susut apabila terkena air makan akan berkembang dan menyusut dalam keadaan kering. Stabilisasi tanah dapat dilakukan dengan cara mencampurkan bahan aditif yang dapat memperbaiki sifat tanah, seperti fly ash, kapur, semen dan lainya. Geopolimer adalah bahan alam organik yang telah diproses polimerisasi, dalam pembuatan geopolimer mengangdung unsur silikon dan alumunium. Upaya stabilisasi tanah dengan menggunakan geopolimer yang berasal campuran fly ash dengan alkali aktivator dapat memperbaiki sifat tanah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya tahan tanah lempung distabilisasi geopolimer dengan variasi molaritas (12M dan 14M) yang diakibatkan oleh keadaan basah dan kering pada pengujian slake durability. Penelitian ini menggunakan tanah lempung pada perbandingan tanah 80 persen dan fly ash 20% (4:1) dengan molaritas NaOH dan Na2SiO3 dengan variasi 12M dan 14M. Larutan alkali aktivator yang menggunakan NaOH dan Na2SiO3 memiliki variasi perbandingan 1; 1,5; 2 dan 2,5 pada umur 7 hari. Hasil pengujian slake durabilty tanah lempung tanpa stabilisasi geopolimer memiliki nilai Index Durabilty (Id) pada larutan alkali aktivator dengan variasi perbandingan 1; 1,5; 2 dan 2,5 pada molaritas 12M memiliki nilai Id2 berturut-turut sebesar 28,81; 15,84; 11,07 dan 3,28. Pada Molaritas 14M memiliki nilai Id2 berturut-turut sebesar 10,37; 7,39; 4,59 dan 1,81 pada siklus 2. Pada variasi molaritas 12M menunjukan ketahanan durabilitas yang lebih baik daripada 14M dan dalam variasi perbandingan alkali aktivator sebesar 1 menunjukan tingkat ketahanan durabilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan perbandingan alkali aktivator (1,5; 2; dan 2,5).