PERAN SUNDA WIWITAN DALAM PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN ADAT DI KABUPATEN KUNINGAN

Dampak dari masalah lingkungan pada saat ini dapat dirasakan oleh seluruh makhluk hidup di bumi dengan munculnya gejala yang sangat tidak wajar. Masalah lingkungan hidup memiliki hubungan erat dengan kearifan lokal. Dalam konteks ini, kearifan lokal telah memainkan peran penting dalam menjaga kelestarian lingkungan jauh sebelum munculnya gerakan-gerakan peduli lingkungan. Tujuan penelitian dalam skripsi ini yaitu untuk mengetahui bagaimana peran Sunda Wiwitan dalam menjaga dan melestarikan lingkungan hidup di wilayah Jawa Barat. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan desain penelitian deskriptif. Penelitian ini menggunakan data primer yang merupakan sumber data dengan didapatkan secara langsung dari tokoh masyarakat adat Sunda Wiwitan, Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan. Penelitian ini juga menggunakan data sekunder berbentuk buku, jurnal, artikel, kajian pustaka dan dokumen-dokumen lain yang didapatkan melalui buku secara langsung, internet, maupun arsip dokumen yang tersedia yang berkaitan dengan masyarakat adat Sunda Wiwitan. Sunda Wiwitan sebagai masyarakat adat memiliki dampak yang signifikan dalam tiga aspek utama: 1. Pengaruh dalam Pengambilan Keputusan Kebijakan: Masyarakat Sunda Wiwitan berperan dalam mempengaruhi proses pengambilan keputusan kebijakan, terutama terkait dengan isu-isu lingkungan dan sosial budaya yang penting bagi keberlangsungan wilayah mereka. 2. Peran dalam Pelestarian Lingkungan Berbasis Nilai-nilai Adat: Masyarakat Sunda Wiwitan menunjukkan peran penting dalam menjaga lingkungan dengan mengedepankan nilai-nilai adat mereka. Hal ini tercermin dalam penolakan mereka terhadap proyek-proyek yang berpotensi merusak lingkungan dan memperjuangkan perlindungan hak-hak masyarakat adat sesuai dengan kearifan lokal. 3. Sebagai Penyeimbang dalam Pengelolaan Alam dan Pencegahan Kerusakan Lingkungan: Masyarakat Sunda Wiwitan berfungsi sebagai penyeimbang dalam upaya pengelolaan alam, dengan mengambil peran aktif dalam menghadapi proyek-proyek pembangunan yang berpotensi merusak lingkungan dan memperjuangkan keberlanjutan lingkungan serta kearifan lokal sebagai bagian dari upaya pencegahan kerusakan lingkungan.