PRISMO BAGAS SETIADI (2024) UJI AKTIVITAS SEDIAAN NANOSUSPENSI EKSTRAK ETANOL BIJI MELINJO (GNETUM GNEMON L.) TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA T47D. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (475kB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (192kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (58kB)
Bab I.pdf
Download (211kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (220kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (230kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (314kB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (62kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (219kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (2MB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (407kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (3MB)
Abstract
Pemberian kemoterapi pada kanker payudara secara berulang memberikan efek samping yang mengganggu bagi pasien. Efek samping tersebut menyebabkan beberapa pasien mencari alternatif terapi bahan alam antikanker. Biji melinjo (Gnetum gnemon L.) merupakan salah satu yang berpotensi sebagai antikanker. Akan tetapi, senyawa antikanker yang diduga terkandung dalam biji melinjo memiliki kelarutan yang buruk. Nanosuspensi menjadi alternatif dalam memperbaiki kelarutan senyawa tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas sitotoksik Ekstrak Etanol Biji Melinjo (EEBM) yang diformulasikan dalam sediaan Nanosuspensi Ekstrak Etanol Biji Melinjo (NsEEBM) dan diujikan terhadap sel kanker T47D, selain itu dilakukan pengamatan profil stabilitas sediaan. Metode yang digunakan dalam penelitian meliputi skrining fitokimia ekstrak, uji in silico profil kemiripan obat dan farmakokinetik senyawa dalam biji melinjo, membuat desain formulasi nanosuspensi dengan kombinasi Sodium Lauril Sulfat (SLS) dan Polivinilpirolidon (PVP) K-30, uji stabilitas produk dari formulasi terbaik dengan freeze and thaw, dan uji sitotoksik terhadap sel kanker T47D untuk menilai aktivitas sitotoksiknya. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak EEBM mengandung flavonoid, alkaloid, tanin, polifenol, terpenoid, dan saponin. Hasil penelusuran literatur menunjukkan biji melinjo mengandung senyawa yang berpotensi sebagai antikanker seperti resveratrol, isorhapotigenin, dan gnetin C. Ketiga senyawa tersebut memenuhi aturan Lipinski’s rules of five dengan senyawa gnetin C terdapat pelanggaran nilai log P. Seluruh senyawa tersebut memiliki profil kelarutan yang rendah dalam uji in silico. Keempat formula nanosuspensi memenuhi kriteria yang dipersyaratkan. Terdapat satu formula yang tidak memenuhi kriteria indeks polidispersitas. Formula 3 menghasilkan indeks polidispersitas terkecil yaitu 0,192 dan formula 4 menghasilkan ukuran partikel terkecil yaitu 5,43 nm. Hasil uji stabilitas terhadap formula terpilih didapatkan rata-rata ukuran partikel 10,248±0,48 nm, indeks polidispersitas 0,316±0,223, dan pH 4,801±0,107 serta mulai terbentuk agregat pada siklus keempat. Hasil uji sitotoksik EEBM terhadap sel kanker payudara T47D menghasilkan nilai IC50 3.010,629 µg/ml atau tidak toksik sedangkan dalam bentuk formulasinya, NsEEBM bersifat sitotoksik yang moderat dengan nilai IC50 527,036 µg/ml. Interpretasi tersebut menunjukkan terdapat penurunan nilai IC50 yang besar ketika ekstrak diformulasikan dalam bentuk nanosuspensi.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Gnetum gnemon L., T47D, cytotoxic test, nanosuspension, freeze and thaw |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Farmasi S1 |
Depositing User: | Yuliana Ramawati |
Date Deposited: | 29 Jul 2024 07:24 |
Last Modified: | 29 Jul 2024 07:24 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/46669 |