COLLABORATIVE GOVERNANCE DALAM PENANGANAN STUNTING DI KABUPATEN BANTUL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PUTRI SYAFRINA HAQQANIA (2024) COLLABORATIVE GOVERNANCE DALAM PENANGANAN STUNTING DI KABUPATEN BANTUL PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

[thumbnail of Halaman Judul] Text (Halaman Judul)
Halaman Judul.pdf

Download (444kB)
[thumbnail of Lembar Pengesahan] Text (Lembar Pengesahan)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only

Download (330kB)
[thumbnail of Abstrak] Text (Abstrak)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only

Download (353kB)
[thumbnail of Bab I] Text (Bab I)
Bab I.pdf

Download (952kB)
[thumbnail of Bab II] Text (Bab II)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (735kB)
[thumbnail of Bab III] Text (Bab III)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (616kB)
[thumbnail of Bab IV] Text (Bab IV)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (311kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (333kB)
[thumbnail of Lampiran] Text (Lampiran)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (384kB)
[thumbnail of Naskah Publikasi] Text (Naskah Publikasi)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Permasalahan stunting masih menjadi sebuah permasalahan nasional yang masih belum dapat terselesaikan secara tuntas oleh pemerintah. Stunting merupakan kondisi gizi kronis yang mengganggu perkembangan dan pertumbuhan pada anak. Terjadinya stunting dapat disebabkan oleh kurangnya asupan gizi pada usia janin/bayi pada 1000 masa hari pertama kehidupan. Pemenuhan segala nutrisi pada masa usia janin/bayi, bisa terpenuhi dengan baik jika nutrisi pada ibu hamil dapat tercukupi dengan tepat serta memperhatikan beberapa kebutuhan nutrisi baik itu dari sumber vitamin maupun asupan makanan serta minuman. Kabupaten Bantul merupakan salah satu wilayah yang dijadikan target oleh pemerintah sebagai intervensi dalam penanganan stunting. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan mengapa wilayah Kabupaten Bantul dapat terkena stunting, salah satunya disebabkan oleh faktor dari status gizi ibu hamil, Dimana pada saat masa kehamilannya nutrisi dan zat gizi asupan makanan, minuman, dan vitamin belum terpenuhi dengan baik. Dengan adanya cakupan data seperti itu, hal ini bisa menjadi acuan bersama dengan memfokuskan titik utama permasalahan gizi pada ibu hamil memerlukan pemantauan dan evaluasi yang baik untuk keberlangsungan dalam menangani permasalahan stunting, tepatnya pada daerah Kabupaten Bantul. Dalam penelitian ini terdapat pula kerangka dasar teori yang dijadikan penulis sebagai fokus penelitian. Disini terdapat teori mengenai stunting dan teori collaborative governance. Dimana teori stunting menurut Betty Yosephin Simanjuntak stunting merupakan gangguan tumbuh kembang anak yang diakibatkan oleh kekurangan gizi kronis serta infeksi yang berulang. Gangguan ini ditandai dengan tinggi badan yang berada di bawah standar yang sudah ditetapkan oleh menteri kesehatan. Sedangkan teori collaborative governance menurut Ansell dan Gash (2007) collaborative governance merupakan sebuah cara untuk dapat menyatukan pemangku kepentingan dan swasta dalam forum kolektif dengan lembaga publik untuk ikut serta terlibat dalam pengambilan. Keputusan tersebut bisa memiliki imbas pada suatu permasalahan yang membutuhkan penanganan dan penyelesaian bersama. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan bertempat lokasi di Kabupaten Bantul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Jenis data yang diambil dalam penelitian ini dengan mengambil data primer dan data sekunder yang digunakan. Selain itu, untuk teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara dan teknik dokumentasi. Serta terdapat teknik analisis data dengan menggunakan 4 unsur seperti Reduksi data, analisis data, penyajian data, dan kesimpulan. Terdapat 2 sub bab hasil penelitian ini untuk menjawab pada rumusan masalah, yakni didapatkan hasil bahwa penyebab stunting pada Kabupaten Bantul yang mengacu pada Aplikasi Online Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) ini terdapat 7 faktor yang diurutkan dalam persentase tertinggi sampai terendah. Berikut sajian datanya yang pertama dengan posisi tertinggi diduduki oleh ketersediaan air bersih (98%), lalu kepemilikan JKN/BPJS (95%), lalu jamban sehat (88%), lalu merokok (70%), lalu ibu hamil KEK (28%), lalu status imunisasi (13%), dan terakhir penyakit penyerta (9%). Dari hasi ke 7 tersebut, determinan stunting dengan persentase tertinggi ialah ketersediaan air bersih untuk kasus stunting di Kabupaten Bantul. Selain itu, pada proses collaborative governance dalam penanganan stunting di Kabupaten Bantul sudah terjalin dengan baik, dimana dalam penelitian ini untuk menggambarkan proses collaborative governance disini peneliti menggunakan teori proses collaborative governance menurut Ansell dan Gash serta menggunakan pendekatan penta helix untuk menggambarkan keterlibatan masing-masing stakeholders dalam penanganan stunting Kabupaten Bantul dengan alur utama pada dilakukannya dialog tatap muka, lalu dilanjutkan dengan membangun kepercayaan, membangun komitmen terhadap proses, melakukan saling memahami antar stakedolders, dan yang terakhir ialah dengan melakukan hasil akhir yang ingin dicapai dalam melakukan proses kolaborasi dalam penanganan stunting di Kabupaten Bantul.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Stunting, Collaborative Governance, Stakeholders
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > Ilmu Pemerintahan S1
Depositing User: Bima
Date Deposited: 30 Jul 2024 01:38
Last Modified: 30 Jul 2024 01:38
URI: https://etd.umy.ac.id/id/eprint/46722

Actions (login required)

View Item
View Item