ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI TINGKAT KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN BPJS PENDERITA PENYAKIT KRONIS DI INSTALASI RAWAT JALAN RSUD PANEMBAHAN SENOPATI

Secara global, prevalensi penyakit kronis semakin meningkat, namun ketaatan terhadap regimen pengobatan tetap rendah. Ketidakpatuhan ini berbanding lurus dengan hasil klinis yang buruk. Ketidakpatuhan dalam mengonsumsi obat menciptakan beban ekonomi dan klinis yang signifikan bagi individu dan sistem kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepatuhan dan faktorfaktor yang memengaruhi kepatuhan pasien BPJS penderita penyakit kronis dalam mengonsumsi obat di Instalasi Rawat Jalan RSUD Panembahan Senopati Bantul. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental menggunakan desain penelitian cross sectional. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 81 responden dengan teknik pengambilan yang digunakan adalah teknik sampling nonprobability. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner 8-item Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8) dan kuesioner lain yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Hasil dari penelitian terkait tingkat kepatuhan minum obat dengan kategori rendah sebesar 25,9%, sedang sebesar 51,9%, dan tinggi sebesar 22,2%. Kemudian dari uji statistik didapatkan faktor yang memiliki pengaruh secara signifikan terhadap tingkat kepatuhan minum obat yaitu status pekerjaan (p < 0,05), lama menderita (p < 0,05), tingkat pengetahuan (p < 0,05), akses pelayanan kesehatan (p < 0,05), dukungan keluarga (p < 0,05), dan motivasi berobat (p < 0,05). Tingkat kepatuhan sebagian besar pasien BPJS penderita penyakit kronis di Instalasi Rawat Jalan RSUD Panembahan Senopati Bantul adalah sedang dengan presentase sebesar 51,9% dengan faktor yang berpengaruh secara signifikan adalah status pekerjaan, lama menderita, tingkat pengetahuan, akses pelayanan kesehatan, dukungan keluarga, dan motivasi berobat.