IDENTIFIKASI INTERAKSI OBAT PADA PASIEN SKIZOFRENIA DAN DEPRESI DI INSTALASI RAWAT JALAN RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING PERIODE MARET-JUNI 2023

Angka pertumbuhan gangguan jiwa di Indonesia dapat dikatakan signifikan, Berdasarkan data Riskesdas diketahui terjadi peningkatan dari 1,7 % menjadi 7%. Jenis gangguan jiwa bermacam-macam, dua diantaranya adalah skizofrenia dan depresi. Terapi pada skizofrenia dan depresi secara umum menggunakan antipsikotik dan antidepresan yang dapat digunakan kombinasi atau pun secara tunggal. Penggunaan secara kombinasi dapat meningkatkan risiko terjadinya interaksi obat yang mana dapat mengganggu tercapainya outcome klinis yang ideal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran potensi interaksi obat dalam peresepan, mengkaji interaksi obat berdasarkan mekanisme aksi, tingkat keparahan, dan kejadian interaksi secara aktual, serta mengetahui hubungan antara karakteristik pasien (usia, jenis kelamin, jumlah obat, komorbid, dan lama pengobatan) terhadap kejadian interaksi obat aktual pada pasien skizofrenia dan depresi di instalasi rawat jalan RS PKU Muhammadiyah Gamping .Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional deskriptif yang menggunakan metode konsekutif sampling dengan pendekatan longitudinal. Penelitian ini dilaksanakan di RS PKU Muhammadiyah Gamping dalam rentang Maret-Juni 2023 dengan basis data rekam medik pasien dan wawancara. Jumlah sampel yang digunakan sebesar 31 pasien sesuai dengan kriteria inklusi. Selanjutnya data dianalisis berdasarkan kejadian interaksi obat dan uji statistik bivariate Chi-Square untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara karakteristik pasien dengan kejadian interaksi obat aktual.Hasil penelitian ini menemukan 59 kejadian interaksi obat berdasarkan pola peresepan, dimana sebesar 59,32% terjadi secara farmakodinamik dan 40,68% terjadi secara farmakokinetik. Berdasarkan tingkat keparahannya diketahui terdapat 25,42% interaksi obat mayor; 67,8% moderate; dan 6,78% minor. Diketahui juga dari 59 interaksi terdapat 5 jenis interaksi obat yang terjadi secara aktual. Berdasarkan analisis bivariate Chi-Square diketahui jenis kelamin adalah faktor yang memiliki hubungan paling signifikan dengan kejadian interaksi obat aktual. Di sisi lain, faktor usia, jumlah obat, komorbid, dan lama pengobatan menunjukkan nilai yang tidak signifikan terhadap kejadian interaksi obat aktual.