ANALISIS PERBANDINGAN PENERAPAN SISTEM PEMILU PROPORSIONAL TERTUTUP DAN SISTEM PROPORSIONAL TERBUKA DI INDONESIA

Sistem pemilu di Indonesia terbagi menjadi dua bagian, yakni sistem proporsional tertutup dan sistem proporsional terbuka. Sistem proporsional tertutup memungkinkan pemilih memilih partai politik secara keseluruhan, tanpa memilih kandidat individual. Sebaliknya, sistem proporsional terbuka memungkinkan pemilih memilih langsung antara partai politik atau calon dari partai politik. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan pemilu di Indonesia dari tahun 1955 hingga 2024. Tujuan lainnya adalah untuk membandingkan sistem pemilu proporsional secara tertutup dan terbuka di Indonesia dan mengetahui sistem yang paling efektif digunakan di masa depan.Penelitian ini termasuk jenis penelitian normatif yang melibatkan pengumpulan data dan analisis bahan pustaka. Penulis akan membandingkan sistem pemilu proporsional tertutup dan terbuka, serta mengetahui kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem proporsional terbuka lebih efektif dalam penyelenggaraan pemilu. Dengan sistem ini, pemilih dapat lebih mengenal para calon pemimpin yang akan dipilih, meningkatkan akuntabilitas dan kualitas calon karena mereka bersaing secara kompetitif. Dalam sistem ini, calon memiliki kesempatan untuk berkompetisi secara terbuka, memperlihatkan rekam jejak, dan berargumen untuk meraih kursi di parlemen. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas proses pemilihan umum diIndonesia dan memahami bagaimana sistem pemilu proporsional tertutup dan sistem pemilu proporsional terbuka berfungsi dalam proses pemilihan umum di Indonesia.