PENGALAMAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Latar Belakang: Tingginya kasus pernikahan dini mayoritas disebabkan karena Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD). Remaja putri yang hamil di luar nikah saat usia masih belia telah terjerumus dalam perilaku seksual pranikah. Hal ini terjadi karena mereka sudah berpacaran, bahkan akan merasa malu pada teman-temannya jika belum berpacaran. Orangtua juga merasa bangga jika anaknya berpacaran karena dianggap sudah laku. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman perilaku seksual remaja di Kabupaten Gunungkidul yang sudah menikah. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengambilan sample menggunakan purposive sampling dengan wawancara mendalam sebagai cara untuk pengambilan data. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 6 orang. Hasil: Hasil dari penelitian ini didapatkan 4 tema dan 12 sub-tema. Tema terssbut merupakan gambaran perilaku seksual pranikah remaja, faktor yang mempengaruhi perilaku seksual pranikah remaja, dampak perilaku seksual pranikah remaja, serta peran orang terdekat Kesimpulan: Sebelum menikah, para informan dalam penelitian ini telah terjerumus ke perilaku seksual, baik kontak fisik maupun non-fisik. Hal tersebut dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu pengetahuan, penggunaan media sosial, pengaruh teman sebaya, serta perhatian orangtua. Perilaku seksual pranikah menimbulkan beberapa dampak, seperti dampak psikologis, sosial, dan fisik. Setelah remaja melakukan perilaku seksual pranikah, mereka mendapat dukungan dari pelayanan kesehatan dan fasilitas kesehatan, keluarga, serta pasangan.