BINGKAI PEMBERITAAN GANJAR PRANOWO DI MEDIA ONLINE DETIK.COM DAN SUARAMERDEKA.COM DALAM AKSI PENOLAKAN TIMNAS ISRAEL PADA PIALA DUNIA U-20 DI INDONESIA (ANALISIS FRAMING ZHONGDANG PAN DAN GERALD M. KOSICKI PERIODE 23 MARET - 20 MEI 2023)

Setiap media mengkonstruksi realitas dengan memilih, menonjolkan, menambahkan, dan atau mengurangi informasi sesuai kebutuhannya masing-masing. Fokus penelitian ini adalah pembingkaian media Detik.com dan Suaramerdekacom terhadap aksi penolakan timnas Israel oleh Ganjar Pranowo di ajang Piala Dunia U-20 tahun 2023 di Indonesia. Saat itu, Ganjar Pranowo digadang-gadang menjadi calon presiden 2024 yang diusung PDIP sehingga publik dan media ramai membicarakannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan pembingkaian berita tentang tokoh politik dalam dimensi pemberitaan media daring lokal (Suara Merdeka) dan media daring nasional (Detik). Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif deskriptif dengan paradigma konstruktivistik. Objek penelitian ini adalah berita yang dipublikasikan oleh Detik.com dan Suaramerdeka.com dengan kriteria hard news, serta memuat kata kunci "Ganjar", "Timnas", dan "Israel" dengan periode publikasi berita tanggal 23 Maret sampai 20 Mei 2023. Berdasarkan kriteria yang dituang ke dalam eskalasi pemberitaan, didapatkan 14 berita dari Detik.com dan 10 berita dari Suaramerdeka.com yang dianalisis menggunakan model framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Detik.com cenderung membingkai Ganjar Pranowo sebagai tokoh politik yang kontroversial dan sensasional, serta menonjolkan Ganjar Pranowo sebagai pihak yang menyebabkan dibatalkannya ajang Piala Dunia U-20 di Indonesia. Sedangkan Suaramerdeka.com juga memberitakan Ganjar Pranowo sebagai tokoh yang kontroversial, namun cenderung tidak menonjolkan Ganjar Pranowo sebagai penyebab batalnya ajang tersebut. Sebagai media nasional, Detik.com mengutip tanggapan dari narasumber yang lebih variatif daripada Suaramerdeka.com. Media Detik.com lebih kritis, gencar, dan aktif dalam memberitakan isu penolakan timnas Israel oleh Ganjar Pranowo serta hubungannya dengan pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Sedangkan Suaramerdeka.com tidak terlalu meletakkan perhatian terhadap isu tersebut. Kedua media sama-sama memiliki kekurangan pada bagian latar informasi yang menjelaskan konteks peristiwa dan lebih berfokus pada aspek kontroversi dan personal Ganjar Pranowo.