PEMBUATAN CAMPURAN BIODIESEL NYAMPLUNG-SAWIT MENGGUNAKAN MICROWAVE DAN PENGARUH KOMPOSISINYA TERHADAP NILAI KALOR, FLASH POINT DAN UNJUK KERJA MESIN DIESEL

Perkembangan transportasi dan industri di Indonesia begitu pesat. Perkembangan tersebut akan meningkatkan kebutuhan bahan bakar fosil seperti minyak bumi. Kebutuhan minyak bumi yang terus meningkat mengakibatkan cadangan minyak bumi di Indonesia semakin menipis dan diperkirakan akan habis dalam kurun waktu 9,5 tahun yang akan datang. Hal tersebut dapat diminimalisir dengan menggunakan bahan bakar alternatif seperti biodiesel. Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif yang dibuat dengan bahan baku minyak nabati maupun lemak hewan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh biodiesel nyamplungsawit terhadap nilai kalor, titik nyala (flash point) dan unjuk kerja mesin diesel. Penelitian ini menggunakan minyak nyamplung dan minyak sawit sebagai bahan baku biodiesel. Pembuatan biodiesel dilakukan dengan menggunakan microwave melalui proses degumming, esterifikasi dan transesterifikasi. Biodiesel yang dihasilkan dari proses transesterifikasi dicampurkan dengan variasi komposisi10:0, 9:1, 8:2, 7:3, 6:4, 5:5, 4:6, 3:7, 2:8, 1:9, 0:10. Kemudian seluruh perbandingan tersebut dilakukan pengujian nilai kalor, titik nyala (flash point) dan unjuk kerja mesin diesel. Hasil penelitian menunjukkan nilai kalor dan titik nyala dari seluruh variasi sudah memenuhi SNI. Nilai kalor tertinggi terdapat pada variasi 0:10 yaitu sebesar 39,58 MJ/kg, nilai kalor terus pengalami sedangkan titik nyala (flash point) mengalami penurunan. Hasil unjuk kerja mesin diesel menunjukkan daya terbesar terdapat pada variasi 1:9 dengan beban 1500 Watt yaitu sebesar 0,87 kW. Nilai laju aliran bahan bakar tertinggi diperoleh pada variasi 0:10 yaitu 0,80 kg/jam. Pengujian konsumsi bahan bakar spesifik (SFC) tertinggi diperoleh dari variasi 3:7 yaitu 2,71 kg/kW.jam. Putaran mesin terus mengalami penurunan dengan bertambahnya beban.