KEVIN AGEL TARUNA MUMU (2024) EVALUASI RICE HUSK ASH PADA SELF-HEALING BETON YANG KOROSI MENGGUNAKAN NDT METHOD. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (1MB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (276kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (170kB)
Bab I.pdf
Download (197kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (2MB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (2MB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (56kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (218kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (260kB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (744kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (8MB)
Abstract
Beton adalah material konstruksi yang paling umum digunakan karena memiliki ciri khusus yaitu kuat, tahan lama, fleksibel, dan ekonomis. Karena keretakan bangunan, air dan udara dapat masuk ke dalam beton, mengurangi kekuatan bangunan. Kemampuan beton untuk memperbaiki retakan kecil secara mandiri disebut sebagai beton self-healing. Ide beton self-healing berasal dari fenomena yang terjadi di alam, seperti pohon dan hewan. Tiga elemen penting, kekuatan, daya tahan, dan keawetan, harus dipenuhi selama pelaksanaan proyek struktur. Beton memiliki kekuatan tekan yang tinggi, tetapi kekuatan tariknya rendah. Dalam penelitian ini, tujuan dari metode pemeriksaan non-destructive (NDT) adalah untuk melihat bagaimana ash husk padi mempengaruhi beton selfhealing yang korosi terhadap tiga factor yaitu kuat tekan, kuat lentur, dan kinerja peningkatan. Penelitian ini menggunakan alat DC pada akaselerasi korosi dengan Tingkat korosi rencana 5 persen, 10 persendan 15 persen, untuk pengujian NDT menggunakan metode impact-echo dan resistivity, pengujian dilakukan sebelum dan setelah akselerasi korosi. Berdasarkan hasil pengujian bahwa beton dengan tambahan bakteri mengalami peningkatan nilai kuat tekan pada V1 sebesar 29,16, V2 sebesar 32,76, dan V3 sebesar 34,88 MPa, dibandingkan dengan beton tanpa bakteri yang hanya 37,59 MPa. Beton dengan tambahan bakteri memperoleh nilai kuat lentur sebesar 2,33 MPa lebih tinggi dibandingkan dengan beton tanpa bakteri yaitu sebesar 1,72 MPa. Beton dengan bakteri dapat mempercepat proses akselerasi. Dalam pengujian resistivitas benda uji, sebelum akselerasi korosi rata-rata, benda uji masuk dalam kategori Rendah, dan setelah akselerasi korosi, benda uji masuk dalam kategori Sedang. Dalam pengujian suara hentakan, nilai frekuensi benda uji menurun setelah akselerasi. Bakteri bacillus subtilis dapat meningkatkan kuat tekan dan lentur beton dengan menambahnya. Bakteri ini juga dapat memperlambat laju korosi beton.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Concrete, Self-healing, Corrosion acceleration, NDT, Compressive strength, Flexural strength |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil S1 |
Depositing User: | Aidilla Qurotianti |
Date Deposited: | 16 Aug 2024 06:32 |
Last Modified: | 16 Aug 2024 06:32 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/46905 |