HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DI MALAM HARI DENGAN KUALITAS TIDUR PADA ANAK SD, SMP, DAN SMK

Latar belakang: Indonesia menempati urutan ke-4 di dunia dalam daftar negara dengan pengguna internet terbanyak. Kelompok usia remaja adalah kelompok yang paling banyak menggunakan internet dibandingkan dengan kelompok usia lainnya. Media sosial adalah konten internet yang paling sering di akses oleh masyarakat di Indonesia. Cahaya gawai saat malam hari dapat menurunkan produksi hormon melatonin yang berfungsi dalam memelihara dan mengatur irama sirkadian (irama tidur dan bangun yang teratur). Hal tersebut dapat mempengaruhi kualitas tidur remaja. Tujuan: Mengetahui hubungan antara penggunaan media sosial di malam hari dengan kualitas tidur pada remaja. Metode: Penelitian non-eksperimen dengan metode kuantitatif menggunakan pendekatan cross-sectional. Penelitian ini dilakukan di SD Muhammadiyah Ambarketawang 2, SMP Muhammadiyah 2 Gamping, dan SMK Muhammadiyah Gamping dengan total sampel 249. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner Social Media Use Scale dan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index-Indonesian Version. Uji korelasi Spearman dilakukan untuk menilai hubungan antar variabel. Hasil: Penelitian ini menunjukkan skor rata-rata penggunaan media sosial secara keseluruhan sebesar 14,28, skor rata-rata penggunaan media sosial di malam hari sebesar 20,37, responden dengan kualitas tidur buruk sebanyak 143 (57,4%). Uji Korelasi Spearman menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antar variabel dengan korelasi positif (p-value = 0,000; r = 0,561). Kesimpulan: Remaja dalam penelitian ini menunjukkan penggunaan media sosial di malam hari yang kurang baik karena rata-rata skor melebihi setengah dari skor maksimum. Oleh karena itu, perawat atau tenaga kesehatan lainnya dapat berperan untuk memberikan pencegahan terjadinya masalah tidur dan memberikan edukasi terkait kontrol penggunaan media sosial.