PERBANDINGAN OPTIMASI PENENTUAN LOKASI PENGAKU TAHAN TEKUK (BRB) UNTUK PORTAL BETON BERTULANG DENGAN DINDING SEBAGIAN MENGGUNAKAN GENETIC ALGORITHM DAN HARMONY SEARCH ALGORITHM

Terletak di wilayah tiga lempeng tektonik yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik menjadikan Indonesia rentan terhadap gempa bumi. Guncangan gempa dapat mengakibatkan kerusakan struktur bangunan karena tidak mampu menahan beban seismik. Penggunaan dinding geser pada struktur bangunan beton bertulang mampu meningkatkan kekakuan lateral, daya dukung yang tinggi, serta ketahanan terhadap getaran seismik namun penggunaan dinding geser mengakibatkan terjadinya momen negatif pada bagian atas struktur. Guna meminimalisir potensi bahaya, diperlukan perancangan bangunan dengan ketahanan seismik yang mengacu pada SNI 1726:2019. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas dari Genetic Algorithm (GA) dan Harmony Search Algorithm (HSA) dalam mencapai optimasi serta mengkaji dampak pemasangan BRB terhadap peningkatan ketahanan struktural dalam menghadapi beban seismik. Pemodelan dilakukan pada gedung rangka beton bertulang bertingkat 5 lantai, 10 lantai, dan 15 lantai dengan penambahan dinding geser 20% pada wilayah Kabupaten Bantul menggunakan software STERA_3D. Hasil analisis menunjukkan bahwa jumlah BRB yang paling efektif bervariasi: untuk struktur 5 lantai GA dan HSA menyarankan penambahan 2 BRB, struktur 10 lantai memerlukan 19 BRB pada optimasi GA dan 22 BRB pada optimasi HSA, dan struktur 15 lantai memerlukan 28 BRB berdasarkan optimasi GA dan 29 BRB berdasarkan pada optimasi HSA. Dalam upaya optimalisasi penempatan Buckling-Restrained Braces (BRB), Genetic Algorithm (GA) menunjukkan keunggulan signifikan dengan waktu komputasi yang lebih singkat, memungkinkan identifikasi posisi optimal BRB secara lebih efisien dibandingkan Harmony Search Algorithm (HSA).