NAUFAL ZAIN ABDILLAH (2024) EVALUASI WATER CONTENT PADA SELF-HEALING BETON YANG KOROSI MENGGUNAKAN NDT METHOD. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (3MB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (231kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Bab I.pdf
Download (17kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (962kB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (529kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (3MB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (860kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (5MB)
Abstract
Penggunaan beton adalah aspek krusial dalam konstruksi teknik sipil karena merupakan komponen penting dalam setiap pembangunan. Sering kali beton yang digunakan mengalami kerusakan akibat korosi karena pengaruh ion klorida dan karbonasi. Kerusakan ini tidak hanya mengubah komponennya tetapi juga menurunkan kekuatan struktur beton bertulang. Kerusakan ini terlihat dari perubahan kemampuan menahan beban, perubahan bentuk, perubahan resistivity, dan perubahan frekuensi resonansi. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan suatu metode perbaikan retak secara otomatis pada beton, yang dikenal sebagai beton self-healing concrete yang memiliki tujuan untuk menambal retakan dan memperlambat proses korosi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variasi water content pada self-healing beton yang terkorosi dengan menggunakan pengujian resistivity dan impact echo. Bakteri bacillus subtilis merupakan salah satu bahan yang sering digunakan dalam beton self-healing, dimana membantudalam meningkatkan kekuatan tekan dan fleksibilitas beton. Kuat lentur dan kuat tekan beton mengalami penurunan sejalan dengan bertambahnya nilai Faktor Air Semen (FAS). Teknik Non-Destructive Testing (NDT) menjadi alat evaluasi yang berguna untuk menilai risiko korosi pada beton. Penelitian ini fokus pada analisis terhadap kinerja mekanis dan daya tahan korosi beton dengan variasi penggunaan Faktor Air Semen (FAS) 0,44; 0,46; 0,48; dan 0,5 dengan tambahan bakteri bacillus subtitulis dan beton normal dengan nila FAS 0,42. Tes kekuatan tekan dan lentur menjadi acuan dalam menilai sifat mekanik, sedangkan uji korosi digunakan untuk mengevaluasi ketahanan terhadap korosi setelah proses akselerasi selama 48, 96, dan 168 jam menggunakan metode NDT. Hasil menunjukkan bahwa semakin tinggi FAS nilai kuat tekan dan kuat lentur akan semakin turun. Dampak korosi terhadap kekuatan lentur menunjukkan penurunan seiring berjalannya waktu akibat korosi.Resistivity awal beton yang menggunakan bakteri menunjukkan level korosi rendah dengan resistivitas antara 50-100 k?.cm. Sedangkan beton standar menunjukkan resistivitas yang menandakan tingkat korosi sedang pada kisaran 10-50 k?.cm. Frekuensi resonansi untuk beton normal berada di kisaran 8085,9 Hz hingga 11787,1 Hz, sementara untuk beton dengan bakteri bacillus subtilis berada di kisaran yang lebih tinggi, yaitu 16793,2 Hz hingga 17498.8 Hz. Nilai resistivitas dan frekuensi mengalami penurunan signifikan setelah proses korosi tergantung pada durasi akselerasi korosi. Penggunaan nilai FAS 0,42 memiliki rata-rata pengujian kuat tekan dan lentur yang lebih tinggi. Proses self-healing beton menutup retakan beton yang terus berlanjut seiring bertambahnya waktu.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Concrete, Water Content, Self-Healing, Corrosion, Flexural Strength, NDT |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil S1 |
Depositing User: | Aidilla Qurotianti |
Date Deposited: | 30 Jul 2024 07:25 |
Last Modified: | 30 Jul 2024 07:25 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/47028 |