ANALISIS POTENSI KETERLAMBATAN PADA KONSTRUKSI JEMBATAN JALAN TOL JOGJA BAWEN PAKET 1 SEKSI 1 DENGAN METODE SWOT (STA 00+800, STA 01+092, DAN STA 68+810)

Jalan tol merupakan jalan berbayar khusus untuk kendaraan roda empat atau lebih. Lalu lintas di daerah berkembang dapat dipermudah dengan dibangunnya jalan tol, yang juga dapat membantu pemerataan manfaat pembangunan dan keadilan. Proyek Jalan Tol Yogyakarta-Bawen merupakan proyek infrastruktur prioritas yang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional. Unsur-unsur yang menimbulkan keterlambatan pada umumnya, penelitian yang telah selesai terlebih dahulu, kemudian konsekuensi dari pemeriksaan ini dapat dijadikan semacam perspektif dalam menentukan variabel-variabel yang akan digunakan dalam proses pengumpulan informasi, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan dan menilai elemen yang dapat menyebabkan keterlambatan pekerjaan, serta pekerjaan dengan beban tertinggi yang berpotensi menyebabkan keterlambatan abutmen pada jembatan.Kemudian pemajuan bukti-bukti yang dapat dikenali mengenai bahaya penundaan pelaksanaan proyek pembangunan dilengkapi dengan persepsi langsung di lapangan dan pengumpulan pemikiran dengan pihak-pihak yang terkait dengan pelaksanaan proyek pembangunan yang kemudian dikumpulkan dalam SWOT. Perangkat yang digunakan untuk merencanakan teknik organisasi elektif adalah grid SWOT. Diagram analisis SWOT dan rumus kombinasi matriks SWOT dapat menunjukkan nilai total faktor internal dan eksternal. Rencana pilihan penting merupakan pilihan yang digunakan bagi organisasi yang menjalankan bisnis di kemudian hari. Berikutnya adalah hasil perpaduan kerangka yang didapat dari petunjuk dan perpaduan elemen interior dan eksterior. Dengan bertemunya pekerja-pekerja yang dapat menjalin hubungan individu yang baik antar pekerja di lapangan dan dikuatkan oleh hasil peninjauan material di dekat wilayah usaha, kita sebenarnya ingin menentukan jumlah kegiatan yang dapat ditangani secara bersamaan dan, dengan terus-menerus menyelesaikan pekerjaan secara terus-menerus. koordinasi dan manajemen di lapangan, komunikasi antar rekan proyek, dan pengecekan terus menerus atas ketersediaan bahan yang digunakan dalam proyek, maka kemungkinan terjadinya penundaan proyek dapat dihindarkan.