POLA KOMUNIKASI SUPORTER BRAJAMUSTI PSIM YOGYAKARTA DI MASA PANDEMI

PSIM Yogyakarta ini yang dikenal fanatik dalam mendukung timnya tersebut. Berdiri pada tanggal 15 Februari 2003 di Yogyakarta usai pertemuan antar laskar-laskar PSIM di Balai RK Mangkukusuman Markas Laskar PSIM, setelah berunding dan berdiskusi maka terpilihlah nama Brajamusti yang merupakan kepanjangan dari 'Brayat Jogja Mataram Utama Sejati' dimana berarti, aji-ajian sakti dari Gatutkaca. Namun, pada awal tahun 2020 dunia sepakbola sempat terhenti, dikarenakan adanya virus pandemi yang disebut Covid-19. Wabah ini berdampak pada dunia sepakbola seluruh dunia termasuk Indonesia. Penelitian ini pada dasarnya mengamati Pola Komunikasi Suporter Brajamusti PSIM Yogyakaarta di masa Pandemi. Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk menganalisis adalah metode kualitatif dengan pendekatan secara deskriptif akan digunakan dalam menggambarkan serta mengelaborasi Pola Komunikasi Suporter Brajamusti PSIM Yogyakarta Ketika Masa Pandemi. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah observasi, wawancara, analisis dokumen, serta penarikan kesimpulan. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa sebelum wabah pandemi merebak, kelompok ini mengandalkan pola komunikasi yang lebih berorientasi pada pertemuan langsung, seperti pertemuan mingguan di lokasi secretariat mereka atau di markas Komunitas Geng Liyud. Selama pandemi COVID-19 terjadi perubahan besar dalam pola komunikasi mereka, dari pertemuan langsung menjadi virtual karena pembatasan yang diberlakukan. Pada masa pasca pandemi, mereka sesekali berkumpul secara langsung setelah pembatasan dilonggarkan. Komunitas ini melakukan pola komunikasi pertemuan langsung dan virtual.