RADITYA BURHANI ASSIDQI (2024) SISTEM DETEKSI KRAM OTOT BAGI PENYELAM BERBASIS IOT-LORAWAN. S1 thesis, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Halaman Judul.pdf
Download (1MB)
Lembar Pengesahan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (582kB)
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only
Download (91kB)
Bab I.pdf
Download (169kB)
Bab II.pdf
Restricted to Registered users only
Download (510kB)
Bab III.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Bab IV.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
Bab V.pdf
Restricted to Registered users only
Download (133kB)
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only
Download (164kB)
Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only
Download (722kB)
Naskah Publikasi.pdf
Restricted to Registered users only
Download (433kB)
Full Text.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (4MB)
Abstract
Kram otot adalah kondisi yang dapat membahayakan keselamatan penyelam karena dapat mengganggu kemampuan mereka untuk berenang dan mengontrol gerakan di dalam air. Kram otot yang sering terjadi pada penyelam adalah pada otot betis (soleus) dan otot paha belakang (hamstring). Oleh karena itu, diperlukan sebuah sistem yang dapat mendeteksi dan memberikan peringatan dini kepada penyelam saat kram otot terjadi, sehingga mereka dapat segera mengambil tindakan pencegahan. Penelitian telah berhasil dibuat sistem deteksi kram otot bagi penyelam berbasis IoT-LoRaWAN. Sistem tersebut telah diuji dengan hasil akurasi sensor sebesar 97%. Hasil pengujian performa LoRa di darat pada kondisi uji LOS (Line of Sight) didapatkan jarak maksimal 1500m dengan SF 12, serta kondisi uji NLOS (Non-Line of Sight) didapatkan jarak maksimal 250m dengan SF 12. Hasil uji transmisi data didalam air didapatkan hasil kedalaman maksimal komunikasi LoRa pada 80cm kofigurasi SF 11 dan 60cm konfigurasi SF 12 dengan jarak 7,9m, serta 60cm konfigurasi SF 11 dan 40cm konfigurasi SF 12 dengan jarak 15,8m. Hasil dari uji LoRa dan uji transmisi data didalam air menunjukkan kemampuan komunikasi anatara node dan gateway dalam berbagai kondisi lingkungan, keduanya memiliki persamaan hasil semakin jauh jarak antara node dan gateway maka semakin besar noise dan mengakibatkan nilai SNR dan RSSI menurun. Ketahanan baterai berdasarkan pengukuran untuk baterai power LoRa (6,7V, 6800 mAh) dan penguat sensor (18,67V, 650 mAh) adalah 8 jam, dikarenakan tegangan baterai power LoRa pada jam ke-9 mengalami penurunan dibawah 4,2 V.Sedangkan berdasarkan perhitungan didapatkan hasil baterai power LoRa dapat bertahan 596,5 jam, dan baterai penguat sensor dapat bertahan 47,5 jam.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Muscle cramps on divers, IoT-LoRaWAN, LOS, NLOS, Spreading Factor |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Elektro S1 |
Depositing User: | Aidilla Qurotianti |
Date Deposited: | 29 Jul 2024 03:23 |
Last Modified: | 29 Jul 2024 03:23 |
URI: | https://etd.umy.ac.id/id/eprint/47053 |