RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING PH TANAH, KELEMBABAN DAN PENYIRAM OTOMATIS PADA TANAMAN BUAH MENGGUNAKAN NODEMCU DAN BLYNK BERBASIS ANDROID

pH tanah, yang juga disebut sebagai tingkat keasaman tanah, berdampak pada kesuburan tanah. Tanah di Indonesia umumnya bersifat asam. Di negara ini ada tiga kategori keasaman tanah yang berbeda: 3,0-9,0, tanah masam (pH 4,0-5,5), dan tanah normal (pH 6,0-6,5), yang masih agak masam. Tanaman tidak dapat berkembang dengan baik, berbuah dengan lambat, atau bahkan tidak berbuah sama sekali, jika tidak mendapatkan kelembapan dan pH tanah yang memadai. Rancang Bangun Sistem Monitoring Ph dan Kelembaban Tanah pada Tanaman Pepaya Menggunakan Nodemcu dan Blynk Berbasis Android" memanfaatkan mikrokontroler NodeMCU ESP8266 dan kemampuan pengolahan data. Penelitian ini menggunakan sensor kelembaban tanah dan sensor PH tanah. Perlunya alat pembanding untuk sensor Soil moisture(kelembaban tanah) sebagai pembanding selisih nilai pada sensor. Diharapkan untuk kedapannya peneliti dapat mengembangkan desain alat yang lebih praktis untuk digunakan. jenis tanah yang berbeda yaitu tanah biasa, sawah dan pasir. terbukti selisih nilai sensor PH tanah dengan alat ukur konvesional tidak terlalu jauh hanya 0.1 sampai 0.8. dan memiliki nilai error pada tanah biasa sebesar 4.8, sedangkan tanah sawah sebesar 6.833333 dan tanah pasir sebesar 7.8 serta memiliki rata-rata error sebesar 6,5. Nilai PH tanah dan kelembaban selama minggu dalam setiap harinya memperoleh nilai PH tanah rata-rata sebesar 6.2. Sedangkan kelembaban nya memperoleh rata-rata nilai sebesar 105,8.