PENGARUH PEMBERIAN EDIBLE COATING KOMBINASI CINCAU HIJAU DAN MINYAK ATSIRI DAUN SIRIH PADA UMUR SIMPAN BUAH NAGA MERAH FRESH-CUT

Fresh-cut buah naga dapat rawan terkena serangan mikrobia. Salah satu bahan yang dapat digunakan untuk menghambat perkembangan mikrobia yaitu minyak atsiri daun sirih. Daun sirih mengandung minyak atsiri, dimana komponen utamanya terdiri atas fenol dan senyawa turunannya seperti kavikol, cavibetol, carvacrol, eugenol, dan allilpyrocatechol. Selain minyak atsiri, daun sirih juga mengandung karoten, tiamin, riboflavin, asam nikotinat, vitamin C, tanin, gula, pati, dan asam amino. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Februari 2023 sampai Maret 2023 di Laboratorium Pascapanen, Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, selama 1 bulan. Penelitian dilaksanakan dengan metode eksperimen dengan rancangan faktor tunggal yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap. Hasil pengamatan kuantitatif dianalisis dengan menggunakan Sidik Ragam atau Analysis of Variance (ANOVA). Apabila ada perbedaan nyata antar perlakuan yang diujikan maka dilakukan uji lanjut dengan menggunakan Duncan's Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf ? 5%. Analisis data juga dilaksanakan dengan metode komparatif atau metode perbandingan. Perlakuan ekstrak cincau hijau 0,2% ditambah minyak atsiri daun sirih 0,1% paling efektif untuk memperpanjang umur simpan. Meskipun penambahan minyak atsiri daun sirih belum dapat menghambat pertumbuhan mikrobia, edible coating kombinasi ekstrak cincau hijau dan minyak atsiri daun sirih mampu mempertahankan kualitas dan memperpanjang umur simpan buah naga hingga 12 hari.