THE STRATEGY OF NUSANTARA AWAKENING PARTY (PKN) IN REACHING THE PARLIAMENTARY THRESHOLD 0F 4% IN THE 2024 ELECTION

Pemilukada kembali digelar serentak pada tahun 2024, dengan total peserta 24 partai politik. Tiga partai baru, termasuk Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), akan mengikuti kompetisi tersebut. PKN merupakan partai baru bentukan loyalis Anas Urbaningrum yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum. Pada pemilu kali ini juga diterapkan ambang batas parlemen sebesar 4% sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017. Dengan besaran ambang batas yang sama dengan pemilu sebelumnya yakni pada tahun 2019, ada beberapa partai baru yang gagal mencapai ambang batas tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi yang disiapkan PKN sebagai partai baru untuk mencapai ambang batas parlemen. Penelitian ini menggunakan teori strategi bersaing Paul Lucardie dengan tiga parameter yaitu proyek politik, sumber modal, dan struktur politik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus dan pengumpulan data melalui studi dokumentasi. Hasil penelitian menemukan bahwa strategi yang diterapkan PKN masih belum optimal dalam meraih suara rakyat. Hal itu dibuktikan dengan perolehan suara PKN secara nasional yakni 0,22% menempati posisi terbawah dari 18 parpol peserta pemilu 2024. Kekalahan ini disebabkan oleh kurangnya sosialisasi yang dilakukan PKN, baik secara digital maupun lainnya. Dalam mengenalkan program yang mereka bawa pada kontestasi ini, dana kampanye yang kecil, lemahnya relasi PKN dalam menarik masyarakat, dan tidak tersedia atau tidak populernya calon legislatif dari PKN membuat semakin banyak masyarakat yang perlu mengetahui keberadaan PKN.