FITRAH BASED EDUCATION (FBE) DALAM Q.S AR-RUM AYAT 30 RELEVANSINYA TERHADAP PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (STUDI ANALISIS TAFSIR IBNU KATSIR)

Penelitian ini dilatar belakangi adanya pendidikan orang tua yang kurang kompeten dalam mendidik anak seperti dengan cara menuntut, terpaku dengan hasil proses tanpa memperhatikan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pendidikan berbasis fitrah dalam Q.S ar-Rum ayat 30 serta relevansinya terhadap pendidikan anak usia dini dengan menggunakan studi analisis tafsir Ibnu Katsir. Hasil penelitian ini juga diharapkan turut menjadi referensi jalannya aktivitas pendidikan di Indonesia supaya dapat melaksanakan pembelajaran dalam sebuah pendidikan berdasarkan fitrah-Nya. Penelitian ini menggunakan desain library research, dengan teknik pengumpulan data dokumentasi, peneliti melakukan observasi literatur untuk mencarai sumber data dan informasi. Sumber data primer pada penelitian ini merujuk kepada kitab Attafsi<r Ibnu Katsi<r karya Imam Jalil Hafiz Imadudin Abu al-Fada’ Ismail bin Amru bin Katsir bin Dhaui bin Katsir bin Zar’i al-Basyri ad-Damasyqi serta buku Fitrah Based Education karya Hary Santosa, sedangkan sumber sekundernya dirujuk dari pembahasan-pembahasan fitrah yang terkait. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis isi (content analysis) melalui redukasi data, display, dan penarikan kesimpulan. Kemudian untuk uji keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber data. prosesnya. Hasil penelitian merumuskan bahwa fitrah Dalam Q.S ar-Rum ayat 30 berdasarkan penafsiran Hary Santosa, merupakan sebuah potensi, bakat, bawaan lahir yang harus digali dengan pendidikan. Sedangakan berdasarkan penafsiran Tafsir Ibnu Katsir merupakan sebuah hal yang suci yang Allah berikan kepada manusia sejak lahir, fitrah tersebut berupa keimanan dan ketuhanan. Jika direlevansikan terhadap pendidikan anak usia dini, orang tua dapat mendidik dan mengarahkan anak kepada ranah ketuhanan seperti memperkenalkan bahwa Allah adalah yang maha baik dan lain sebagainya. Fitrah juga lebih dari itu, Hary Santosa mencetuskan bahwa maksud fitrah dalam Q.S ar-Rum ayat 30 tidak hanya keimanan tetapi juga bermakna potensi.