ANALISIS PENGGUNAAN PLTS PADA PONDOK PESANTREN PANDANARAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMOGRAMAN PYTHON

Indonesia, yang terletak di garis khatulistiwa, dikaruniai dengan sumber energi surya yang melimpah. Intensitas radiasi matahari rata-rata mencapai 4.8 kWh/m per hari di seluruh wilayah, menjadikannya potensi energi terbarukan yang sangat besar. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan listrik di Indonesia setiap tahunnya, tantangan untuk memenuhi kebutuhan energi juga semakin signifikan. Dalam konteks ini, pemanfaatan energi surya menjadi sangat relevan. Selain sebagai solusi untuk meningkatkan kemakmuran masyarakat, penggunaan energi terbarukan juga dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, seperti pemanasan global yang disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil.Namun, transisi dari energi konvensional ke energi terbarukan tidaklah mudah. Salah satu kendala utamanya adalah biaya investasi yang lebih tinggi serta kebutuhan akan tenaga ahli dalam pengembangan teknis energi terbarukan. Namun demikian, di setiap wilayah di Indonesia, terdapat potensi untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Sebagai contoh, perencanaan pemasangan PLTS di Gedung Kelas Madrasah Tsanawiyah Sunan Pandanaran menunjukkan potensi besar. Diperkirakan PLTS mampu menghasilkan energi sebesar 195,6 KWh 5/hours dengan investasi sekitar Rp. 645.350.000. Dengan pemasangan PLTS, tagihan listrik selama 12 tahun dapat ditekan menjadi Rp. 410.810.400, menghasilkan penghematan sebesar Rp. 771.055.200. Dengan demikian, pemasangan PLTS di Madrasah Tsanawiyah adalah langkah yang bijak karena tidak hanya memberikan keuntungan finansial yang signifikan tetapi juga berkontribusi pada pengurangan emisi karbon dan perlindungan lingkungan.