POLA KEPEKAAN BAKTERI PASIEN SEPSIS DI UNIT PERAWATAN INTENSIF RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING PERIODE TAHUN 2021 - 2023

Latar Belakang : Sepsis merupakan penyebab utama masuknya pasien ke Unit Perawatan Intensif (ICU) karena keparahan kondisinya yang memerlukan perawatan medis intensif. Inisiasi segera terapi antibiotik yang tepat dapat menyelamatkan nyawa pasien. Antibiotik yang tepat didapatkan dengan pengujian kultur bakteri kausatif dan sensitivitas antibiotik yang membutuhkan waktu berharihari. Pola kepekaan bakteri terhadap antibiotik akan berperan dalam membantu pemilihan pemberian antibiotik empirik bagi pasien dan mempengaruhi keberhasilan dari pengobatan sepsis di rumah sakit. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola kepekaan bakteri pada pasien sepsis di unit perawatan intensif RS PKU Muhammadiyah Gamping periode 2021-2023. Metode : Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan pendekatan retrospektif dengan menggunakan data sekunder, yaitu data hasil uji kepekaan bakteri terhadap antibiotik yang diisolasi dari spesimen pada pasien sepsis di ICU RS PKU Muhammadiyah Gamping pada periode tahun 2021 – 2023. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bakteri yang ditemukan pada pasien sepsis di ICU pada tahun 2021 – 2023 yang ditemukan didominasi oleh bakteri Gram-positif dibanding Gram-negatif. Bakteri dilakukan uji resistensi terhadap antibiotik disesuaikan dengan jenis bakteri yang ditemukan dan dari jenis spesimen yang diperiksa. Kesimpulan : Dari 266 sampel didapatkan pada periode tahun 2021-2023, kesimpulan yang didapat bakteri terbanyak adalah bakteri Staphylococcus xylosus. Pada hasil uji kepekaan bakteri, doksisiklin menjadi antibiotik yang memiliki sensitivitas yang baik dari kebanyakan bakteri Gram-negatif maupun positif berdasarkan data uji hingga tahun 2023. Antibiotik doksisiklin menjadi rekomendasi dalam penggunaan klinis pada perawatan sepsis, diikuti antibiotik kloramfenikol, tetrasiklin, tobramisin, gentamisin dan amikasin.