SKEMA BELT ROAD INITIATIVE DALAM KERJASAMA TAJIKISTAN DAN REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK PERIODE (2020-2023)

Tajikistan adalah negara dengan pendapatan per kapita terendah di Asia Tengah, sebagian besar penduduknya tinggal di pedesaan dengan tingkat urbanisasi hanya 27%. Pada tahun 2015, negara ini menghadapi tantangan besar dalam menyediakan infrastruktur dan lapangan kerja bagi penduduk muda. Peringkat Tajikistan dalam indeks kemudahan berbisnis Bank Dunia adalah 126, dengan sektor swasta yang terbatas perannya dalam ekonomi. Infrastruktur yang buruk menyebabkan biaya perdagangan tinggi, menghambat akses ke pasar seperti Tiongkok. Tajikistan menjadi negara pertama yang menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Tiongkok dalam kerangka Belt and Road Initiative (BRI) pada tahun 2014. Pada tahun 2016, Tajikistan meluncurkan Strategi Pembangunan Nasional 2030 yang bertujuan meningkatkan daya saing ekonomi dan memperkuat kelas menengah. Sejak bergabung dengan BRI pada tahun 2018, Tajikistan telah menerima investasi signifikan dari Tiongkok, terutama di sektor infrastruktur dan pendidikan. Kerjasama ini diharapkan dapat memperkuat ekonomi Tajikistan yang masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk ketergantungan yang tinggi pada Tiongkok dan dampak pandemi COVID-19. Oleh karena itu, meningkatkan kerjasama dengan Tiongkok adalah pilihan logis bagi Tajikistan untuk memperbaiki ekonomi lokal dan memperluas integrasi ekonomi.