PEMANFAATAN AGREGAT DAUR ULANG DAN LIMBAH KARBIT SEBAGAI BAHAN PENYUSUN PADA BETON BERPORI

Beton berpori merupakan beton dengan sedikit atau tanpa adanya pasir, sehingga memiliki rongga didalamnya dan dapat menyerap air. Beton berpori menjadi salah satu beton yang sedang dikembangkan pada saat ini. Oleh karena itu, untuk mengembangkan lebih lanjut mengenai beton berpori, maka dilakukanlah inovasi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan untuk dunia konstruksi dengan menggunakan variasi ukuran maksimum agregat, agregat limbah sebagai bahan pengganti agregat kasar alami, dan limbah karbit sebagai bahan pengganti semen. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari ukuran maksimum agregat, persentase kadar agregat limbah, dan persentase kadar limbah karbit yang digunakan dalam pembuatan benda uji beton berpori terhadap density, water absorption, porositas dan kuat tekan, tarik belah, serta kuat lentur beton. Penelitian ini menggunakan 54 benda uji beton berbentuk silinder dengan tinggi 150 mm dan diameter 75 mm untuk uji kuat tekan dan tarik belah. Untuk menguji kuat lentur, digunakan 27 benda uji berbentuk balok berukuran 150 mm x 150 mm x 600 mm. penelitian ini menguji beton dengan umur benda uji 28 hari. Hasil penelitian ini menunjukkan benda uji dengan kadar agregat limbah 30 % ukuran maksimum agregat 10 mm, dan kadar limbah karbit 20 % memiliki nilai porositas dan water absorption paling tinggi yaitu berturut – turut sebesar 6.7 % dan 16.58 %. Benda uji dengan kadar limbah karbit 15 % maksimum agregat 10 mm memiliki nilai kuat tekan dan tarik belah paling tinggi, yaitu beruturut – turut sebesar 7.65 MPa dan 1.642 MPa sedangkan nilai kuat lentur paling tinggi dimiliki oleh benda uji dengan bahan penyusun agregat alami sebesar 0.350 MPa.