DAMPAK FATHERLESS BAGI KEPRIBADIAN REMAJA DI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA

Dalam beberapa media menyebutkan bahwasnnya Indonesia menduduki peringkat ketiga di seluruh dunia sebagai negara yang banyak anaknya tumbuh tanpa ayah. Budaya patriarki masih melekat dengan masyarakat Indonesia dimana tugas pengasuhan sepenuhnya diberikan kepada ibu. Setelah pengamatan dilakukan terdapat ketidakfokusan anak dalam kegiatan belajar mengajar anak disekolah salah satu faktornya disebabkan oleh kondisi keluarga dirumah. Tujuan penelitian ini yakni (1) Mengkaji peran ayah bagi siswa dalam pendidikan di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta (2) Mengetahui kondisi kepribadian anak di SMA, (3) Menemukan solusi dalam penanganan siswa yang mengalami fatherless. Jenis penilitian ini adalah fenomenologi dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dengan menggunakan metode wawancara semi terstruktur, dan dokumentasi. Subjek penelitian ini berjumlah 6 orang siswa SMA yang mengalami fatherless. Teknik analisis data yang digunakan antara lain reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan tahap verifikasi. Hasil dari penelitian ini adalah realita saat ini ayah disibukkan mencari nafkah karena tuntutan ekonomi yang ada sehingga tidak dapat membersamai tumbuh kembang anak. Dampak kepribadian tersebut diantaranya pendendam, kecemasan, depresi, mudah terpengaruh, keras kepala, pendiam, introvert, sulit mengendalikan emosi, serta sulit mempercayai orang lain. Strategi yang dilakukan oleh siswa dalam mengatasi dampak fatherless adalah penyaluran kedalam hobi, minat, dan bakatnya, berpartisipasi aktif dalam kegiatan sekolah baik akademik maupun non akademik, healing, berbagi cerita, berolahraga, membentuk lingkungan positif, koneksi sosial.