PEMETAAN ALIH FUNGSI LAHAN PERTANIAN DI KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR SUMATERA SELATAN

Permasalahan lahan pertanian di Indonesia adalah alih fungsi lahan pertanian pangan terutama lahan sawah ke penggunaan lain, yang menjadi fenomena hampir di semua wilayah. Jumlah penduduk yang meningkat maka meningkatkan juga kebutuhan akan lahan untuk pembangunan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perubahan tutupan lahan yang teradi di Kabupaten Ogan Komering Ilir serta faktor apa saja yang mendorong terjadinya perubahan tutupan lahan tiap 5 tahun pada peride tahun 2013 hingga 2023. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode kualitatif. Analisis spasial dan deskriptif adalah dua analisis yang akan dilakukan dalam penelitian ini. Analisis spasial dilakukan dengan melakukan overlay peta tutupan lahan periode 2013, 2018, dan 2023 dengan software ArcGIS 10.3. Analisis data dilakukan menggunakan metode Normalized Difference Vegetation Index (NDVI). Metode NDVI digunakan sebagai pembanding tingkat kehijauan pada vegetasi, indikator biomassa, mengetahui tingkat kesehatan/kerapatan vegetasi di suatu wilayah, dilihat dari data citra satelit (Hung, 2000). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pada periode tahun 2013 hingga 2018 terjadi penurunan sebesar 899,93 km2, kemudian mengalami peningkatan sebesar 102,87. Diikuti dengan keberadaan lahan vegetasi pada periode 2013-2018 mengalami peningkatan sebesar 1.814,05 km2 dan pada periode 2018-2023 mengalami penurunan pola penggunaan sebesar 1.117,92 km2. Perubahan tutupan lahan pertanian di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan adalah fenomena kompleks yang diakibatkan oleh lima faktor utama yakni, kenaikan kepadatan jumlah penduduk, adanya faktor kepentingan ekonomi, keterbatasan sumber daya air, sumber daya manusia dan perubahan iklim.